indoposnews.co.id – Media Nusantara Citra (MNCN) per 31 Maret 2024 meraup laba bersih Rp541,58 miliar. Mengalami reduksi 10 persen dari episode sama tahun lalu Rp607,24 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar emiten media Hary Tanoesoedibjo tersebut turun menjadi Rp40,94 dari posisi sebelumnya Rp45,91.
Jumlah pendapatan usaha Rp2,32 triliun, turun tipis 4,91 persen dari sebelumnya Rp2,44 triliun. Itu dari iklan digital Rp727,20 miliar, naik tipis dari Rp714,32 miliar. Iklan non-digital Rp1,15 triliun, naik dari Rp1,51 triliun. Total iklan Rp1,88 triliun, turun dari Rp2,22 triliun. Konten dan IP Rp472,36 miliar, naik dari Rp345,25 miliar.
Subscription Rp130,74 miliar, melejit dari Rp124,03 miliar. Lainnya Rp23,70 miliar, turun tipis dari Rp23,72 miliar. Total Rp2,51 triliun, turun dari Rp2,71 triliun. Eliminasi Rp183,91 miliar, susut dari Rp276,20 miliar. Total beban langsung Rp1 triliun, turun tipis dari Rp1,01 triliun. Itu dari program dan konten Rp907,51 miliar, susut dari Rp920,16 miliar.
Baca juga: Solusi Digital, Quadrant Sodorkan Data Center Berbasis Automasi
Beban penyusutan dan amortisasi Rp93,35 miliar, susut dari Rp97,24 miliar. Laba kotor tercatat Rp1,32 triliun, turun dari Rp1,42 triliun. Beban umum dan administrasi Rp577,43 miliar, bengkak dari Rp570,38 miliar. Beban keuangan Rp78,91 miliar, bengkak dari Rp22,19 miliar. Penghasilan bunga Rp11,92 miliar, turun dari Rp12,29 miliar.
Rugi selisih kurs mata uang asing Rp523 juta, turun dari Rp1,51 miliar. Pendapatan lain-lain Rp2,38 miliar, melonjak dari minus Rp7,15 miliar. Laba sebelum pajak Rp684,22 miliar, susut dari Rp835,64 miliar. Beban pajak penghasilan Rp108,02 miliar, berkurang dari Rp158,66 miliar. Laba bersih periode berjalan Rp576,20 miliar, turun dari Rp676,97 miliar.
Jumlah ekuitas tercatat Rp21,49 triliun, menanjak dari akhir tahun lalu sebesar Rp20,92 triliun. Total liabilitas terkumpul Rp1,77 triliun, mengalami penciutan dari akhir 2023 senilai Rp1,84 triliun. Jumlah aset terakumulasi sebesar Rp23,27 triliun, melonjak dari akhir tahun lalu Rp22,76 triliun. (abg)