indoposnews.co.id – Bukit Uluwatu Villa (BUVA) sepanjang 2023 membukukan laba bersih Rp35,37 miliar. Melangit 119 persen dari posisi sama tahun sebelumnya minus Rp177,32 miliar. Nah, dengan hasil tersebut, laba per saham emiten menantu Megawati itu, menjadi Rp2,67 dari posisi sama tahun sebelumnya minus Rp26,03.
Pendapatan terkumpul Rp371,28 miliar, melonjak 64 persen dari edisi sama sebelumnya Rp225,86 miliar. Beban pokok pendapatan Rp106,08 miliar, bengkak dari sebelumnya Rp65,31 miliar. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp265,20 miliar, melambung 65 persen dari edisi sama sebelumnya Rp160,54 miliar.
Beban penjualan Rp26,75 miliar, bengkak dari Rp17,11 miliar. Beban umum dan administrasi Rp170,31 miliar, menebal dari Rp96,98 miliar. Beban operasional, pembangunan, pemeliharaan, dan energi Rp36,13 miliar, bengkak dari Rp30,63 miliar. Beban manajemen dan lisensi Rp18,95 miliar, bertambah dari Rp11,19 miliar.
Baca juga: Drop 64 Persen, Laba Emiten Sultan Subang Tersisa Rp43 Miliar
Penurunan nilai dari aset dalam pembangunan, aset tetap, neto, dan uang muka pembelian saham Rp156,94 miliar, bengkak dari Rp5,51 miliar. Pemulihan kerugian di atas nilai investasi entitas anak Rp135,93 miliar dari nihil. Pendapatan operasional lain Rp14,75 miliar, naik dari periode sama sebelumnya Rp67,58 juta.
Beban operasional lain Rp128,09 juta, manipis dari sebelumnya Rp13,79 miliar. Laba usaha Rp6,65 miliar, menanjak dari tekor Rp14,60 miliar. Pendapatan keuangan Rp51,56 miliar, surplus dari Rp8,45 miliar. Beban keuangan Rp41,07 miliar, susut dari Rp191,04 miliar.
Laba sebelum pajak final dan beban pajak penghasilan Rp17,14 miliar, naik dari minus Rp197,20 miliar. Pajak final Rp21,99 juta, bengkak dari Rp1,07 juta. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp17,12 miliar, melejit dari tekor Rp197,20 miliar. Beban pajak penghasilan nihil dari sebelumnya Rp1,59 miliar.
Laba tahun berjalan Rp17,12 miliar dari sebelumnya rugi Rp198,80 miliar. Ekuitas bersih Rp956,25 miliar, berbalik dari tekor Rp231,43 miliar. Total liabilitas Rp751,99 miliar, susut 63 persen dari Rp2,07 triliun. Total aset terkumpul Rp1,70 triliun, mengalami penciutan dari edisi sama akhir 2022 sebesar Rp1,84 triliun. (abg)