indoposnews.co.id – Astra International (ASII) sepanjang 2023 mencatat laba bersih Rp33,83 triliun. Menanjak 16 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp28,94 triliun. So, laba per saham ikut terkerek menjadi Rp836 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp715.
Lompatan laba itu, seiring koleksi laba bersih Rp316,56 triliun, surplus 5 persen dari edisi sama 2022 senilai Rp301,37 triliun. Beban pokok pendapatan Rp243,25 triliun, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya sebesar Rp231,29 triliun. Laba kotor Rp73,31 triliun, naik dari Rp70,08 triliun.
Beban penjualan Rp11,45 triliun, susut dari Rp11,52 triliun. Beban umum dan administrasi Rp17,58 triliun, bengkak dari Rp16,36 triliun. Penghasilan bunga Rp3,05 triliun, melejit dari episode sama tahun sebelumnya Rp2,53 triliun. Biaya keuangan Rp3,11 triliun, bengkak dari Rp2,1 triliun.
Baca juga: Akselerasi Kendaraan Listrik, IMAS Gandeng VKTR
Kerugian selisih kurs bersih Rp408 miliar, anjlok 317 persen dari periode sama tahun lalu surplus Rp188 miliar. Penyesuaian nilai wajar investasi Goto Group dan Medikaloka minus Rp159 miliar, terpangkas 90 persen dari tekor Rp1,54 triliun. Lain-lain minus Rp126 miliar, menukik 130 persen dari surplus Rp419 miliar.
Penghasilan lain-lain Rp1,71 triliun, melangit 271 persen dari posisi sama 2022 sebesar Rp467 miliar. Bagian atas hasil bersih ventura bersama Rp7,65 triliun, naik dari edisi sama 2022 senilai Rp6,19 triliun. Bagian atas hasil bersih entitas asosiasi Rp1,84 triliun, mengalami penyusutan dari Rp2,03 triliun.
Baca juga: Surplus 35 Persen, Hasnur Raup Laba Rp157 Miliar
Laba sebelum pajak penghasilan Rp54,72 triliun, melejit 8 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp50,39 triliun. Beban pajak penghasilan Rp10,22 triliun, bengkak dari fase sama tahun sebelumnya Rp9,97 triliun. Laba tahun berjalan Rp44,50 miliar, naik tipis dari posisi sama tahun sebelumnya Rp40,42 triliun.
Jumlah ekuitas Rp250,41 triliun, naik tipis dari periode akhir 2022 senilai Rp243,72 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp195,26 triliun, bengkak 15 persen dari akhir 2022 sebesar Rp169,57 triliun. Total aset Rp445,67 triliun, menanjak dari posisi akhir 2022 sebesar Rp413,29 triliun. (abg)