indoposnews.co.id – Bank Sinarmas (BSIM) resmi mendirikan Bank Nano Syariah. Itu menyusul izin prinsip telah diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pendirian Bank Nano Syariah merupakan implementasi spin off (pemisahan) Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sinarmas.
Pendirian Bank Nano Syariah tidak dimonopoli oleh Bank Sinarmas. Namun, dalam praktiknya, Bank Sinarmas bersama-sama dengan Sinar Mas Multiartha (SMMA), dan Asuransi Sinar Mas.
Pemisahan UUS Bank Sinarmas sebagai pemenuhan kewajiban berdasar Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah sebagaimana terakhir diubah dengan UU nomor 4 Tahun 2023 tentang pengembangan dan penguatan sektor keuangan (UUPS). Itu juga berdasar hasil RUPSLB Bank Sinarmas pada 14 Juni 2022.
Baca juga: Perkuat Posisi, MNC Asia Gulung 306,52 Juta Saham Emiten Jagoan Lo Kheng Hong
Dengan pendirian Bank Nano Syariah itu, Bank Sinarmas menyetor modal sejumlah Rp510 miliar. Sumber dana sebagai setoran modal Bank Nano Syariah berasal dari kas internal perseroan. ”Pendirian Bank Nano Syariah tidak berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha bank,” tulis Frenky Tirtowijoyo, Direktur Utama Bank Sinarmas.
Menyusul operasional Bank Nano Syariah, seluruh nasabah dan kegiatan operasional UUS Bank Sinarmas berpindah kepada Bank Nano Syariah. Total aset Bank Sinarmas setelah pemisahan UUS akan tetap terjaga di atas Rp40 triliun. Seiring peningkatan intermediasi perseroan, laba yang dihasilkan, dan total aset akan terus bertumbuh di masa mendatang. (abg)