indoposnews.co.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai industri infrastruktur positif, termasuk semen, akan mendukung ketahanan ekonomi Indonesia yang solid menuju tahun politik 2024, dan di tengah gejolak suku bunga global.
Pemerintah menaikkan anggaran pembangunan infrastruktur tahun ini menjadi Rp392 triliun dari tahun lalu senilai Rp365,8 triliun. Anggaran itu fokus untuk pelayanan dasar, seperti pembangunan rumah, sekolah, penyediaan air minum, konektivitas termasuk jalan, dan jalan tol. Namun, realisasi belanja infrastruktur baru Rp59,7 triliun hingga April 2023 alias setara 15,2 persen total anggaran 2023.
Baca juga: Berbagi, Mirae Asset & Insight Investments Management Umrahkan 7 Orang
”Realisasi belanja infrastruktur perlu dipercepat untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi, baik dalam jangka pendek, dan jangka panjang. Dengan akselerasi pembangunan infrastruktur, tingkat permintaan semen juga akan mengalami kenaikan,” tutur Rully Arya Wisnubroto, Senior Economist Mirae Asset, dalam Media Day: June 2023 hari ini, Kamis, 8 Juni 2023.
Perekonomian Indonesia, secara konsisten mencatat kinerja lebih baik dari ekspektasi dalam tempo 5 kuartal terakhir. Itu didukung konsumsi rumah tangga sejalan efektivitas penanganan pandemi Covid-19. Namun, tingginya ketidakpastian global, koreksi harga-harga komoditas, dan dampak lanjutan pengetatan moneter, terdapat potensi perlambatan beberapa kuartal ke depan. Akselerasi pembangunan infrastruktur diharap menopang perekonomian dari kemungkinan terjadi perlambatan.
Baca juga: Dorong Kolaborasi Inovatif, Mirae Asset Pasarkan SW Baru RHB Sekuritas
”Saat ini, kebijakan fiskal masih tetap fokus menjaga momentum pemulihan ekonomi. Sementara itu, kebijakan moneter tetap fokus menjaga stabilitas ekonomi, termasuk inflasi, dan volatilitas nilai tukar,” imbuh Rully.
Sementara itu, kinerja dua produsen semen raksasa tercatat di bursa Semen Indonesia (SMGR), dan Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) menunjukkan kinerja positif sejak awal tahun, terutama untuk periode kuartal I-2023. Meski secara tren mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya alias quarter on quarter (QoQ), kinerja kuartal I-2023 kedua produsen semen itu menunjukkan pertumbuhan signifikan dibanding kuartal sama tahun lalu atau year on year (YoY).
Baca juga: Mirae Asset Optimistis Industri Reksa Dana Lebih Cepat Tembus Rp1.000 Triliun
“Ada dua sisi. Pertama, SMGR unggul dibanding INTP karena penurunan kinerja kuartal I-2023 QoQ SMGR lebih terkendali daripada INTP, sehingga tekanan harga di pasar untuk SMGR dapat lebih melunak. Kedua, INTP mampu memperbesar pangsa pasar di luar Jawa, dan dapat lebih diuntungkan karena dua faktor tahun ini, yaitu penurunan harga batu bara dan ekspansi porsi domestic market obligation (DMO) INTP,” ucap Emma Almira Fauni, Research Analyst Mirae Asset.
Secara umum, ada empat faktor dapat mendukung premis bahwa prospek industri semen akan lebih baik tahun ini dibanding tahun lalu. Faktor itu, normalisasi harga energi, dan kompetisi makin kondusif setelah konsolidasi industri, setelah rampungnya akuisisi SMCB, SMBR oleh SMGR, perjanjian sewa, dan penggunaan aset Semen Bosowa oleh INTP. Dua faktor lain utilisasi pabrik sudah sangat rendah sehingga kemungkinan akan membaik, dan potensi pemangkasan suku bunga acuan dapat mendorong permintaan properti oleh publik.
Baca juga: Dongkrak Literasi Pasar Modal, Tengok Berikut Jurus Mirae Asset Sekuritas Indonesia
Tahun ini, Emma memprediksi pertumbuhan kinerja penjualan semen, tetap tumbuh meski tidak besar (single digit, di kisaran 0-5 persen), dibanding tahun lalu turun 3 persen. ”Pertumbuhan penjualan semen itu, ditambah masih menjanjikannya konsumsi rumah tangga nasional, diprediksi turut menopang ketahanan perekonomian nasional,” tegas Emma.
Harga saham perusahaan-perusahaan di pasar, seperti halnya produsen semen, masih tertekan. Saat ini, harga INTP masih berada di kisaran Rp5.500-5.900 minus 2 persen YTD, dan SMGR di kisaran Rp9.500-10.000 turun 11 persen YTD. Emma optimistis saham semen masih sangat menarik untuk investor asing, mengingat kinerja keuangan memiliki profitabilitas tinggi (margin laba kotor-GPM 30 persen) dibanding industri semen global, terutama China dan negara Asia lain (15 persen).
Baca juga: Mirae Asset Gondol Asiamoney Best Retail Brokerage 2022, Intip Ini Pemantiknya
Kinerja itu, tutur Emma, berbalik dari valuasi harga sahamnya di pasar. Di mana, valuasi produsen semen lokal masih lebih murah (20x PE ratio) dibanding negara Asia lain (35x PE ratio). Saat ini di pasar saham, pelaku pasar sedang beradaptasi dengan proses normalisasi batas maksimal penurunan harga saham di pasar auto reject bawah (ARB).
Di sisi lain, Michael Sidabutar, Deputy Head of Content Marketing Mirae Asset, mengatakan di tengah kebijakan normalisasi ARB itu, Mirae Asset kembali menggelar kompetisi trading online saham terbesar yaitu HOTS Championship Season 11 (HCS 11), dengan total hadiah Rp2 miliar. Melalui HCS 11, dia berharap gejolak pasar dapat ditopang oleh peningkatan transaksi nasabah. “Gejolak itu, terutama bertepatan dengan momentum awal Juni ini. Di mana, batas ARB mulai diubah normal kembali dari sebelumnya yang masih pada relaksasi, atau ‘mode pandemi’. Semoga transaksi investor dan trader di pasar saham dapat naik baik dari sisi nilai, frekuensi, dan volume,” bebernya.
Baca juga: Ekonomi 2023 Dukung Pasar, Mirae Asset Sekuritas Ramal IHSG Jejak 7.880
Hadiah ditawarkan itu termasuk 1 unit mobil Hyundai Stargazer untuk kategori Transaction Value Classement All Stocks. HCS 11 juga mendapat dukungan Bank Mandiri (BMRI) untuk kategori BMRI Challenge. Di mana, peserta dengan Rekening Dana Nasabah (RDN) Bank Mandiri dapat berkompetisi saham BMRI.
Michael mengatakan beberapa bentuk inovasi dikembangkan Mirae Asset untuk HCS 11 adalah tersedianya Classement Kompas 100, fokus pada transaksi saham-saham likuid, dan unggulan dalam daftar indeks Kompas-100. Dengan demikian, nasabah memiliki kesempatan untuk menang kompetisi HOTS championship dan juga berinvestasi jangka panjang.
Saat ini, pendaftaran sudah dibuka hingga berakhirnya kompetisi pada 14 Juli 2023. Nasabah dan calon nasabah dapat mendaftarkan diri melalui website hcs.miraeasset.co.id, aplikasi mobile Neo HOTS, dan aplikasi desktop HOTS. (abg)