indoposnews.co.id – Korban rusuh usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya terus bertambah. Berdasar data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, tercatat 130 meninggal dunia, 180 luka berat, dan 170 luka ringan.
Luka ringan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara untuk luka berat dilayani rumah sakit. Korban luka berat misalnya mengalami Patah tulang, tulang keseleo, pingsan, terinjak-injak, sesak napas, dan lain-lain.
Korban sejatinya belum final, dan dipastikan masih akan bertambah. Setidaknya, 30 korban belum teridentifikasi. Bahkan, menurut info yang beredar di kalangan media, setidaknya korban meninggal telah berjumlah 153 jiwa.
Baca juga: Original Series 12 Hari Tayang Hari Ini
Mersepons itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) bertindak cepat. Gubernur Jatim Khofifah Parawansa menanggung seluruh biaya perawatan para korban. Baik yang meninggal, luka berat, dan luka ringan. Korban meninggal akan mendapat santunan Rp10 juta, dan luka berat Rp5 juta.
Sebagian korban di rawat di rumah sakit Kepanjen, Kabupaten Malang, dan Rumah Sakit Syaiful Anwar, Malang. Jumlah korban yang dirujuk ke RS Syaiful Anwar terus mengalir. Selain itu, tidak sedikit korban yang dilarikan ke rumah sakit di luar Kota Malang, dan Kabupaten Malang.
Baca juga: Korut Tembakkan Rudal Balistik
Kerusuhan itu meledak usai laga Arema FC takluk 2-3 dari Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. Aremania tidak terima dengan hasil tersebut berbuat onar dengan masuk ke lapangan. Tidak hanya menginvasi lapangan, Aremania sebutan suporter Arema FC juga merusak mobil polisi, dan membakar benda-benda di dalam stadion. Aksi brutal suporter itu, memaksa aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Kerusuhan melebar ke luar stadion. Kondisi itu, membuat situasi Kota Malang mencekam. Tim Persebaya sempat tertahan lama di stadion sebelum dipulangkan menggunakan rantis.
Baca juga: Lanjut! Bos Ini Divestasi 9,7 Juta Saham Widodo Makmur Perkasa
Sementara itu, PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 2022 sepekan. ”Kami prihatin dan sangat menyesalkan insiden tersebut. Kami ikut berduka cita dan semoga menjadi pelajaran berharga bagi semua,” tutur Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita. (abg)