indoposnews.co.id – PT Bank Neo Commerce (BBYB) bakal menggelar right issue dan private placement. Right issue menjajakan maksimal 5 miliar lembar. Dan, private placement 942.168.184 lembar alias 942,16 juta lembar setara Rp94,21 miliar.
Dua agenda itu, akan dimintai persetujuan dari pemodal dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada Kamis, 21 Juli 2022 mendatang. Right issue dipentaskan tidak lebih dari 12 bulan sejak persetujuan pemegang saham, dan private placement dilakukan sekaligus atau bertahap dalam dua tahun setelah mendapat restu pemegang saham.
Baca juga: Tiga Dedengkot Bank Jatim Borong 697.800 Saham BJTM Rp765 per Lembar
Dana hasil dari dua aksi korporasi itu, untuk meningkatkan struktur permodalan, mendongkrak modal kerja dalam pengembangan usaha perseroan. Melalui right issue, perseroan akan mendapat tambahan modal disetor untuk modal kerja sehingga dapat mengembangkan kegiatan usaha, berdampak positif terhadap kondisi keuangan, dan hasil usaha perseroan.
Sementara itu, pelaksanaan private placement berdampak pada jumlah kas dan setara kas akan meningkat 3,93 persen menjadi Rp2,49 triliun dari Rp2,39 triliun. Itu dari dana hasil private placement Rp94,21 miliar atas penerbitan 942.168.184 lembar saham. Lalu, jumlah aset akan meningkat 0,83 persen dari Rp11,33 triliun menjadi Rp11,43 triliun, diakibatkan peningkatan kas dan setara kas dari penerimaan dana hasil private placement.
Baca juga: Pertegas Rating J Resources Asia idBBB+, Ini Pertimbangan Pefindo
Selanjutnya, jumlah ekuitas akan meningkat 3,26 persen dari Rp2,88 triliun menjadi Rp2,98 triliun sebagai akibat meningkatnya jumlah tambahan modal disetor dari hasil private placement sebesar Rp94,21 miliar.
Bank Neo berencana untuk melakukan private placement maksimal 942,16 juta lembar atau 10 persen dari modal ditempatkan, dan disetor. Akibat penerbitan saham baru, jumlah saham beredar menjadi lebih banyak. Oleh karena itu, setelah penambahan modal ditempatkan dan disetor itu efektif, persentase kepemilikan saham masing-masing pemegang saham akan mengalami penurunan (dilusi) 9,09 persen. (abg)