indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idBBB+ PT J Resources Asia Pasifik (PSAB) dengan prospek stabil. Selain itu, Pefindo juga menegaskan peringkat idBBB+ untuk obligasi berkelanjutan I J resources Asia.
Peringkat mencerminkan sumber daya, dan cadangan tambang perusahaan cukup besar, ekspektasi terhadap biaya tunai produksi rendah dari proyek baru, dan permintaan emas tinggi. Namun, peringkat itu dibatasi struktur permodalan perusahaan agresif, eksposur terhadap fluktuasi harga emas, dan risiko pengembangan tambang belum menghasilkan.
Baca juga: Siap-Siap! Merdeka Gold Private Placement 2,29 Miliar Lembar
Peringkat dapat dinaikkan apabila J Resources Asia telah secara penuh mengoperasikan proyek Doup, memperbaiki struktur permodalan, diindikasikan rasio utang terhadap EBITDA di bawah 2,5x secara berkelanjutan, dengan tetap mengelola margin laba, dan posisi biaya tunai produksi rendah. Itu juga harus didukung peningkatan sumber daya, cadangan tambang, dan volume produksi.
Peringkat dapat tertekan apabila perusahaan tidak berhasil untuk memperoleh fasilitas pinjaman beberapa bulan ke depan berdampak pada keterlambatan atas konstruksi proyek Doup, dapat berdampak pada penurunan volume produksi dari proyeksi, dan risiko pembiayaan kembali meningkat. Peringkat dapat diturunkan apabila perusahaan secara agresif membiayai ekspansi dengan utang lebih besar dari proyeksi, tanpa terkompensasi dengan pendapatan dan/atau EBITDA lebih besar. Penurunan signifikan atas harga emas juga dapat memicu penurunan peringkat, karena dapat memperburuk profil finansial perusahaan.
Baca juga: Transaksi Senyap! Bakrie Capital Borong 255 Juta Saham Energi Mega Persada
J Resources Asia berdiri pada 2002 dengan nama PT Pelita Sejahtera Abadi, dan memulai operasi tambang pada 2012 setelah mengakuisisi aset dari Avocet Mining. Operasi perusahaan meliputi eksplorasi, pertambangan, dan pemrosesan emas. Perusahaan mempunyai aset pertambangan terdiversifikasi di Indonesia (Seruyung, Kalimantan Utara; Bakan, Lanut, dan Doup di Sulawesi Utara), dan Malaysia (Penjom).
J Resources Asia mempunyai dua tambang berproduksi, dan satu tambang dalam tahap konstruksi. Per 31 Maret 2022, pemegang saham J Resources Asia yaitu Jimmy Budiarto sebanyak 92,50 persen, Sanjaya J 0,02 persen, dan publik 7,48 persen. (abg)