indoposnews.co.id – PT Bank Ina Perdana (BINA) sepanjang kuartal I-2022 mencatat total aset Rp17,7 triliun. Melesat 67,45 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp10,6 triliun. Itu didukung peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat 54,96 persen menjadi Rp14,38 triliun dari periode sama tahun lalu Rp9,3 triliun.
Simpanan deposito tumbuh 63,95 persen menjadi Rp7,9 triliun dari periode sama tahun lalu Rp4,84 triliun. Upaya menghimpun DPK dilakukan dengan tetap menjaga biaya dana seiring tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Baca juga: Update ! iPhone 14 Gunakan Chipset A15 Bionic
Penyaluran kredit naik 95,4 persen menjadi Rp5,4 triliun dari periode sama tahun lalu Rp2,78 triliun. Bank Ina tetap menjaga kualitas kredit berada level sehat, terefleksi dari rasio kredit bermasalah, atau gross NPL, di level 1,83 persen. Angka itu, di bawah rata-rata industri 3,08 persen akhir Februari 2022. Rasio permodalan 36,976, cukup untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank, dengan likuiditas terjaga baik.
Setelah mendapat persetujuan pemegang saham untuk right issue Rp1 triliun. Hajatan itu, akan digeber pada semester II-2022 untuk pemenuhan modal inti akhir 2022 senilai Rp3 triliun. Sebelumnya, Bank Ina telah melakukan right issue semester II-2021. Aksi itu, mendongkrak modal bank menjadi Rp2,35 triliun.
Baca juga: Ikuti! Ini Jadwal Right Issue Perintis Triniti Rp133 Miliar
Pengendali bakal menjadi pembeli siaga dalam aksi korporasi tersebut. Dengan right issue, perseroan berharap modal inti Bank Ina akhir 2022 melebihi Rp3 triliun. Bank Ina melihat situasi dan kondisi menyusul pandemi 2 tahun terakhir,” tutur Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu. (abg)