indoposnews.co.id – PWNU DKI Jakarta, Indofarma, dan Achiko meneken kerja sama peluncuran AptameX, alat test diagnostik terbaru berbasis teknologi DNA Aptamer buatan Indofarma, melalui platform telehealth Teman Sehat dari Achiko. Tahap pertama digunakan untuk melakukan diagnostik virus Covid-19, dan sosialisasi kepada warga NU.
Jumlah warga NU DKI Jakarta kurang lebih 4 juta. Selanjutnya, diharap dapat diperluas kepada 90 juta warga Nahdlatul Ulama (NU) seluruh Indonesia. Kerja sama itu, salah satu bentuk ikhtiar NU melindungi seluruh elemen masyarakat dari penyebaran Covid-19. Tes diagnostik cepat ini tidak hanya digunakan seluruh kegiatan umum anggota PWNU DKI Jakarta, namun juga kegiatan-kegiatan khusus. Terlebih karena alat tes diagnostik itu sangat terjangkau, dan nyaman digunakan.
Baca juga: TBS Energi Utama segera Operasikan PLTU Sulbagut-1
Oleh karena itu, diharapkan dapat membantu warga NU DKI Jakarta melakukan rutin testing, dan dalam proses pengujian tidak memasukkan benda atau cairan apapun ke tubuh pasien. ”Jadi, dapat dipastikan tes berdasar pengujian terhadap saliva ini tidak membatalkan puasa,” tutur KH. Samsul Ma’arif, Ketua Tanfidziyah PWNU DKI Jakarta.
Pandemi telah mempengaruhi seluruh dunia, dan ketika bergerak ke fase endemi, langkah-langkah seperti vaksinasi, pengujian, dan terapi dapat memainkan peran penting bagi negara-negara untuk memulihkan kepercayaan konsumen dalam hal bisnis, dan kegiatan perekonomian. Virus Covid-19 akan terus bermutasi dan tampaknya tidak terelakkan tahun-tahun mendatang, varian lebih berbahaya dapat muncul.
Baca juga: Melangit 18 Persen, Itama Ranoraya Catat Pendapatan Rp269,85 Miliar
Negara-negara seperti Indonesia mungkin harus terus dapat mengejar vaksinasi untuk seluruh masyarakat, tes masal secara rutin, isolasi, dan perawatan masih merupakan solusi terbaik untuk dapat mencegah penyebaran virus. Nah, untuk mendukung kegiatan itu, Achiko telah memperbarui hubungan kontraktual dengan PT Indofarma (INAF) untuk memasukkan distribusi, dan memulai produksi 1 juta test kit beberapa bulan ke depan.
Penjualan akan dimulai akhir bulan ini. Dan, setelah 3-6 bulan berjalan, Indofarma diharap dapat memproduksi beberapa juta test kit per bulan di Indonesia. Selain itu, Achiko akan mengembangkan tes tambahan dimulai untuk demam berdarah, dan dilanjukan berbagai diagnostik pasar lainnya. Achiko mengklaim bangga dapat menyediakan alat tes Covid-19 AptameX terjangkau dan non-invasif kepada warga, dan anggota keluarga NU DKI Jakarta.
Baca juga: Bank BTN Berangkatkan 600 Pemudik Gratis, Telisik Ini Syaratnya
Perbedaan kimia dengan menggunakan DNA aptamer sintetis dibanding tes berbasis antigen memungkinkan Achiko menawarkan tes lebih ramah, dan lebih sensitif dengan harga terjangkau. Covid-19 telah mendorong revolusi teknologi kedokteran baik dalam telehealth maupun diagnostik. ”Achiko siap menghadirkan berbagai produk tes Covid-19 menggunakan teknologi terdepan dengan biaya lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia,” tegas Steven Goh, CEO Achiko
Sementara Indofarma sebagai satu-satunya perusahaan BUMN Farmasi fokus pengembangan produk alat kesehatan dalam negeri di Indonesia sangat bangga, dan mendukung penuh program PWNU DKI Jakarta, dan Achiko penggunaan alat tes diagnostik Covid-19 – AptameX produksi Indofarma di berbagai kegiatan PWNU ke depan. ”Tentuk kami sangat mendukung dan bangga,” ucap Arief Pramuhanto, Direktur Utama Indofarma.
Baca juga: Kerek Performa, MNC Energy Akuisisi 85 Persen Saham Usaha Migas di Papua Barat
Untuk membantu pemerintah mengendalikan penyebaran Covid-19, cara terbaik menyelenggarakan tes masal secara rutin. Oleh karena itu, butuh alat tes nyaman, akurat, dan cepat. Terpenting harga terjangkau. AptameX menjadi alat tes tepat karena bisa memenuhi kriteria tersebut. ”Kami sangat antusias kerja sama ini dapat membantu masyarakat lebih percaya diri untuk kembali beraktivitas dengan aman dan nyaman,” tambah Windiaprana Ramelan, Country Director Achiko Teknologi Indonesia.
Menggunakan DNA aptamer, AptameX memiliki banyak keunggulan dibanding tes PCR, dan tes antigen cepat. Tes PCR walau sangat sensitif tetapi dirasakan tidak nyaman, mahal, dan lambat. Pendekatan antigenik bergantung pada eskalasi produksi antigen, walau lebih murah, dan lebih cepat, tetap memiliki keterbatasan sensitivitas pada viral load lebih rendah di periode virus Covid-19 dapat menular.
Baca juga: Mantul, Bundamedik Tabulasi Laba Bersih Rp215,29 Miliar
Sebagai perbandingan, DNA Aptamer yang digunakan dalam format rapid tes memiliki berbagai kelebihan, yaitu biaya lebih terjangkau, keakuratan, dan kemampuan untuk menskalakan lebih tinggi karena sifat sintetisnya. Achiko telah berhasil mendeteksi kasus positif, dan negatif dibanding hasil PCR, bahkan untuk kasus positif dengan nilai PCR setinggi CT 33, dimana kebanyakan tes berbasis antigen tidak dapat mendeteksinya.
Untuk memungkinkan perjanjian pemasaran dan penjualan ini, Achiko telah memperbarui kerja sama dengan PT Indofarma, termasuk mencakup distribusi. Selain itu, juga meneken nota kesepahaman untuk Teman Sehat menjadi salah satu penyedia layanan telehealth diagnostic platform bagi Indofarma, sehingga dapat memberi berbagai layanan diagnostik jarak jauh lebih luas.
Baca juga: FKS Food Sejahtera Kantongi Peringkat idBB+
Implikasinya, untuk memulai produksi 1 juta test kit sebagai persediaan, dan berikutnya, dapat menghasilkan 5 juta atau lebih test kit per bulan. Dan, untuk mengembangkan tes berbasis aptamer lainnya, termasuk untuk Dengue, dan banyak lagi. Dengan rencana penjualan dalam 6 bulan ke depan, dan adanya produk tambahan. Achiko berharap untuk memproduksi, dan memberi lebih dari 5 juta tes per bulan.
Biaya per tes sebanding dengan atau secara substansial lebih rendah dari pendekatan antigenik. Harga awal untuk AptameX Rp49 ribu, dan bisa lebih rendah pada volume banyak. Dengan senstivitas tinggi, dan metode tes lebih nyaman menggunakan sampel air liur, diharap AptameX dapat mendukung percepatan transisi status pandemi ke endemi di Indonesia. (abg)