indoposnews.co.id – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) optimistis pertumbuhan industri reksa dana domestik makin besar. Itu seiring kran berinvestasi makin mudah dengan aplikasi berkat dukungan inovasi teknologi.
Faktor inovasi teknologi diperkuat pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Kondisi itu membuat nilai reksa dana diadministrasi alias asset under administration (AUA) perusahaan dapat meningkat. Inovasi teknologi terkini dilakukan perusahaan dengan pembaruan (rebranding) platform investasi reksa dana NAVI by Mirae Asset Sekuritas Indonesia dari sebelumnya MaxFund.
Baca juga: Tambah Modal Inti, Bank Neo Rancang Right Issue 5 Miliar Lembar
Nah, dalam rebranding NAVI tersebut, ada tiga hal utama sudah dilakukan. Pertama, lebih ramah terhadap gawai mobile, sehingga menyesuaikan tren aplikasi saat ini lebih banyak berkutat pada smartphone. ”Dua keunggulan NAVI lain juga menjadi kunci inovasi teknologi yaitu rekening dana nasabah (RDN) terintegrasi dengan investasi saham, dan memiliki fitur auto-invest,” tutur Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas, pada acara Rebranding NAVI by Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Selasa (22/3).
Sekadar informasi, NAVI adalah platform reksa dana unggulan dikembangkan Mirae Asset Sekuritas. NAVI mengadministrasi, dan memasarkan ratusan reksa dana dikelola 33 manajer investasi ternama Indonesia. Seperti tecermin pada namanya, NAVI adalah partner terpercaya dalam menavigasi pengalaman investasi keuangan, dan mencapai tujuan melalui sebuah platform canggih.
Baca juga: Ikut Bursa Asia, IHSG Lanjut Ngaspal Zona Hijau
Tidak terbatas sebagai platform jual beli reksa dana, nasabah Mirae Asset Sekuritas dapat memanfaatkan NAVI dalam mengelola keuangan. ”Itu karena NAVI juga dirancang sebagai platform manajemen keuangan yang memungkinkan pengguna menentukan keputusan investasi terbaik, dan membantu mencapai tujuan keuangan,” imbuh Tae Shim.
Potensi pertumbuhan NAVI dan industri reksa dana domestik tersebut terefleksi dari angka jumlah investor reksa dana Indonesia tumbuh 8,9 persen sejak awal 2022 alias year to date (ytd) hingga akhir Februari menjadi 7,44 juta orang. Tahun lalu, investor reksa dana meroket 115,41 persen menjadi 6,84 juta orang.
Baca juga: Kantongi Restu Right Issue 1,65 Miliar Lembar, Bank of India Lakukan Ini
Perusahaan mematok pertumbuhan asset under administration (AUA) reksa dana menjadi total Rp1,5 triliun pada akhir 2022. Angka itu melambung 200 persen atau naik tiga kali lipat dari posisi akhir 2021 senilai Rp 500 miliar. ”Kami meyakini target itu, akan tercapai pada akhir tahun ini terutama dengan dukungan pengembangan berkelanjutan, dan diikuti peremajaan nama aplikasi menjadi NAVI,” tegas Francisca Gerungan, Head of Fund Services Mirae Asset Sekuritas.
AUA adalah istilah untuk reksa dana yang dicatatkan sebuah lembaga administrasi. Misalnya, reksa dana yang dijual agen penjual reksa dana (APERD), salah satunya Mirae Asset Sekuritas. AUA sedikit berbeda dengan istilah nilai reksa dana yang dikelola atau asset under management (AUM) mengacu pada aktivitas pengelolaan investasi reksa dana oleh manajer investasi yang menerbitkan, dan mengelola produk tersebut. (abg)