indoposnews.co.id – PT Bukalapak.com (BUKA) berencana mementaskan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Februari 2022. Itu penting untuk menentukan suksesor Rachmad Kaimuddin. Ya, sejak Rachmad Kaimuddin undur diri, kendali Bukalapak berada di tangan CEO Ad interim Willix Halim.
Gelaran rapat luar biasa itu, akan sangat menentukan roda Bukalapak ke depan. Dan, pemegang saham tidak perlu khawatir memilih kucing dalam karung. Kontestan calon CEO Bukalapak telah terang benderang. Tinggal memilih atau menunjuk kandidat tersebut.
Baca juga: Loyalitas! Direksi Borong Saham Surya Citra Media Rp18,39 Miliar
Manajemen Bukalapak telah mencalonkan Willix Halim sebagai Direktur Utama. Willix dinominasikan jajaran komisaris Bukalapak. Selain itu, komisaris juga menyodorkan Victor Putra Lesmana, dan Howard Nugraha Gani untuk masuk direksi Bukalapak.
Sementara itu, Teddy Nuryanto Oetomo dan Natalia Firmansyah akan tetap menjabat sebagai Direktur Bukalapak. Usulan pencalonan itu akan diajukan untuk disetujui pemegang saham pada ajang RUPSLB. ”Ya, paling cepat Februari-Maret as soon as possible memenuhi item regulasi,” tutur Teddy, Direktur Bukalapak, di Jakarta, Rabu (5/1).
Baca juga: Force Majeure, Bumi Resources Harap Pemerintah Cabut Larangan Ekspor Batu Bara
Sekadar informasi, Willix bergabung dengan Bukalapak sebagai Chief Operating Officer Bukalapak pada 2016. Willix menjadi salah satu tokoh penting dalam pertumbuhan Bukalapak menjadi unicorn. Ia berkontribusi mengembangkan Mitra Bukalapak hingga menjadi pemimpin pasar O2O (Online to Offline).
Willix juga memperluas variasi produk, dan layanan digital Bukalapak. Pencapaian itu, kemudian mengantarkan Bukalapak menjadi perusahaan teknologi pertama melantai mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia pada 2021. Willix menggondol gelar sarjana Computer Science dan Mechatronics dengan First Class Honors, dan sebagai Valedictorian pada 2009 dari University of Melbourne.
Baca juga: Taipan Prajogo Pangestu, Serok 5,4 Juta Saham Barito Pacific Rp4,69 Miliar
Sementara Victor, pemimpin bisnis berpengalaman luas berbagai industri. Misalnya, layanan keuangan, teknologi, consumer goods, M&A, dan supply chain berkat pengalamannya di IBM USA, Cina, Singapura, dan di The Boston Consulting Group (BCG). Saat ini, Victor memimpin berbagai divisi inti di Bukalapak, termasuk Marketplace, Digital Products, Logistics & Supply Chain, Payment, Financial Technology dan New Businesses. Victor kini menjabat sebagai President of Commerce & Fintech di Bukalapak.
Sedang Howard, seorang pemimpin bisnis andal dengan berbagai latar, dan keahlian. Misalnya, dalam inisiatif bisnis, dan produk, manajemen kemitraan, dan strategi disrupsi, dan growth hacking. Howard memulai karier dengan Ericsson Australia sebagai Engineer.
Baca juga: Komisaris Terlalu Bengkak, Indosat Ooredoo Tak Ganggu Kinerja
Sebelum kembali ke Indonesia, Howard menuntaskan gelar MBA di INSEAD. Kemudian, melanjutkan perjalanan dengan Bain & Company kurang lebih 3 tahun, sebelum bergabung Bukalapak. Howard telah memimpin inisiatif-inisiatif utama Mitra Bukalapak, dan kini menjabat sebagai CEO PT Buka Mitra Indonesia. (abg)