indoposnews.co.id – Astrindo Nusantara Infrastruktur (BIPI) memborong 103.399.200 lembar saham Sumber Energi (ITMA). Menyusul transaksi itu, kini Astrindo Nusantara menguasai saham Sumber Energi menjadi sebanyak 418.560.000 lembar atau 48,07 persen dari sebelumnya 315.160.800 lembar atau 36,20 persen.
Transaksi itu, dilakukan pada 29 Januari 2020. ”Tujuan transaksi merupakan strategi bisnis berstatus kepemilikan saham secara langsung,” tutur Kurniawati Budiman, Corporate Secretary Astrindo Nusantara, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (31/12).
Baca juga: Wow, J Resources Asia Dapat Dana Segar Rp2,13 Triliun
Sebelumnya, Astrindo Nusantara pada 30 Oktober 2019, Astrindo Nusantara memborong 30 juta saham Sumber Energi. Setelah transaksi itu, Astrindo Nusantara, memiliki 418.560.000 lembar atau 48,07 persen. Bertambah dari sebelumnya 388.560.000 lembar atau 44,63 persen.
Lalu, pada 17 Desember 2019, Astrindo Nusantara melepas 83.399.200 saham Sumber Energi. Setelah transaksi itu, kepemilikan Astrindo Nusantara menjadi 335.160.800 lembar atau 38,49 persen. Berkurang dari sebelumnya 418.560.000 lembar atau 48,07 persen.
Baca juga: Ekspansi Indonesia Timur, Caturkarda Depo Suntik Modal Megadepo Rp201,38 Miliar
Selanjutnya, pada 19 Desember 2019 kembali Astrindo Nusantara melepas 219 juta saham Sumber Energi. Usai transaksi, Astrindo Nusantara mempunyai 116.160.800 saham Sumber Energi atau 13,34 persen. Tereduksi dari sebelumnya 335.160.800 lembar atau 38,49 persen.
Pada 7 Desember 2020, Astrindo Nusantara menyerap 219 juta saham Sumber Energi. Setelah transaksi, Astrindo Nusantara mempunyai 335.160.800 lembar atau 38,49 persen. Bertambah dari sebelumnya 11.6.160.800 saham Sumber Energi atau 13,34 persen.
Baca juga: Jasa Armada Tambah Empat Kapal Rp90,53 Miliar, Ini Harapan Manajemen
Pada 27 Januari 2020, Astrindo Nusantara menjual 20 juta saham Sumber Energi. Menyusul transaksi itu, Astrindo Nusantara mengaveling saham Sumber Energi 315.160.800 lembar atau 36,20 persen dari sebelumnya 335.160.800 lembar atau 38,49 persen. (abg)