indoposonline.net – Sejumlah negara menyetop pemakaian vaksin AstraZeneca. Penghentian vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal Inggris itu, terutama untuk warga non-lansia. Itu setelah merebak kasus pembekuan darah.
Jerman misalnya, menghentikan penggunaan AstraZeneca bagi warga dengan usia di bawah 60 tahun. Itu sesuai rekomendasi komisi vaksin Jerman, STIKO. Itu menyusul peningkatan penggumpalan darah pada kelompok muda telah menjalani vaksinasi.
Baca juga: Presiden Argentina Alberto Fernandez Positif COVID-19
Selanjutnya, STIKO berniat membuat rekomendasi baru akhir April mengenai penanganan warga di bawah 60 tahun telah menerima suntikan dosis pertama. Rekomendasi penghentian itu, berlaku Berlin dan Munich.
Belanda mengikuti langkah Jerman. Menghentikan sementara vaksin AstraZeneca. Keputusan itu setelah muncul indikasi vaksin menjadi penyebab penggumpalan darah. Berdasar laporan itu, tercatat lima kasus baru di Belanda berdampak pada penggumpalan perempuan berusia antara 25 dan 65 tahun, salah satunya meninggal.
Baca juga: Bandara Hang Nadim Batam “Disulap” jadi Hub Kargo Domestik dan Internasional
Penangguhan vaksin AstraZeneca akan berlangsung hingga 7 April, ketika European Medicines Agency (EMA) diharap mengeluarkan rekomendasi baru tentang masalah tersebut.
Kemudian, komite imunisasi dan kesehatan Kanada menyarankan pemerintah menghentikan sementara vaksin AstraZeneca bagi warga di bawah 55 tahun. Provinsi Manitoba dan Quebec, kawasan pertama mengindahkan arahan Komite Penasihat Imunisasi dan Kesehatan Nasional (NACI) tersebut.
Baca juga: Asal – Usul COVID-19 tidak Ditemukan di China
Hal senada juga dilakukan Swedia. Hanya memakai vaksin AstraZeneca untuk warga usia 65 tahun ke atas. Negara Nordik itu, tetap menunda penggunaan vaksin AstraZeneca untuk usia non-lansia. Berdasar hasil uji coba fase III di Amerika Serikat, vaksin AstraZeneca diklaim 79 persen efektif pada lansia dan tidak meningkatkan risiko pembekuan darah. Uji coba itu melibatkan 32.449 peserta, dengan dua pertiganya menerima suntikan vaksin AstraZeneca. (abg)