indoposnews.co.id – PT Energi Mega Persada (ENRG) paruh pertama 2021 mencatat penjualan bersih USD166,31 juta. Menelat 11,67 persen dari periode sama 2020 di kisaran USD148,92 juta. Ebitda terkumpul USD122,29 juta, naik 101,46 persen dari periode sama 2020 di kisaran USD60,70 juta.
Laba usaha USD66,37 juta, naik 7,29 persen dari periode sama 2020 USD61,86 juta. Ekuitas tercatat USD223,68 juta, naik 75,76 persen dari periode sama 2020 di kisaran USD127,26 juta. Sayangnya, laba bersih melorot 52 persen menjadi USD12,85 juta, dari periode sama 2020 USD27,34 juta.
Baca juga: Anak Usaha META Kantongi Fasilitas Kredit Pembiayaan Rp750 Miliar
Lonjakan penjualan, Ebitda, dan laba usaha periode semester pertama 2021 tersebut tersebab kenaikan produksi migas blok Malacca Strait, dan Bentu. Koreksi laba bersih karena tahun lalu, sukses melunasi, dan mengurangi beban bunga dibukukan sebagai pendapatan lain-lain. ”Kami berharap kinerja produksi, dan keuangan makin membaik semester kedua 2021, menyusul peningkatan kepemilikan pada blok Kangean dari 50 persen menjadi 75 persen,” tutur Syailendra S. Bakrie Direktur Utama Energi Mega Persada, Selasa (31/8).
Perseroan belum lama ini, menuntaskan transaksi penawaran umum terbatas (PUT) Juli 2021 lalu. Dana hasil PUT itu, antara lain untuk mengakuisisi tambahan 25 persen kepemilikan pada blok Kangean. Efeknya, kepemilikan perseroan pada blok Kangean bertambah menjadi 75 persen dari sebelumnya 50 persen.
Baca juga: Kuartal II-2021 Timah Cetat Laba Rp270 Miliar
Perseroan juga menggunakan dana hasil PUT tersebut untuk melunasi pinjaman, tagihan, dan untuk mendanai kebutuhan modal kerja dari aset-aset dalam portfolio saat ini yaitu Blok Bentu, Malacca Strait, dan Buzi. ”Kami berharap dapat menunjukkan likuiditas makin membaik, dan meningkatkan produksi migas baik dari blok Kangean maupun dari aset-aset lain,” harap Syailendra. (abg)