Indoposonline.NET – Manajemen PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) mempertahankan Fitria Yusuf sebagai direktur utama, dan Feisal Hamka sebagai komisaris utama. Itu berdasar hasil rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), di Jakarta, Kamis (22/7).
Selain itu, perseroan juga mempertahankan Hasyim dan Bambang Hartadi sebagai direktur independen. Sedang komisaris baru Lena T Burhanudin, dan Eka Priana Anas menggantikan Farid Hamka, dan Tinne Ratulangi.
Baca juga: Wall Street Melesat, Lompatan IHSG Belum Terbendung
Lalu, RUPS menyetujui laporan tahunan CMNP tahun 2020, persetujuan atas penggunaan laba bersih, dan penunjukan akuntan publik. ”Menyetujui perubahan anggaran dasar perseroan, laporan realisasi penggunaan dana hasil HMETD, dan persetujuan perubahan pengurus perseroan,” tutur Sekretaris Perusahaan Citra Marga Nusaphala Indah Dahlia Lavie, di Jakarta, Kamis (22/7).
Soal performa, Citra Marga Nusaphala tetap tumbuh secara berkelanjutan. Itu terefleksi dari penandatanganan addendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tol Cawang-Tanjung Priok-Ancol pada 23 Juni 2020. Perpanjangan konsesi itu, sehubungan dengan pengembangan ruas Harbour Road (HBR) II. Pengembangan Tol HBR II merupakan kemitraan swasta dengan BUMN. Menggandeng PT Wijaya Karya (WIKA) sebagai sebagai penyedia jasa konstruksi Rancang dan Bangun.
Baca juga: Mantap, IHSG Coba Level 6.204
Citra Marga Nusaphala melalui anak usaha PT Citra Waspphutowa, mengoperasikan jalan Tol Depok-Antasari (Desari) Seksi 2: Brigif–Sawangan sejak 3 Juli 2020. Sedang pembangunan seksi 3 dan 4 Sawangan-Salabenda tengah dalam percepatan pembangunan. Kemudian proyek tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) dikelola PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) telah menuntaskan konstruksi Seksi 3 Sumedang-Cimalaka sepanjang 4,05 km. Kemudian pengerjaan Seksi 5A dan 6B tengah berlangsung dalam tahap percepatan untuk optimalisasi pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
Sepanjang tahun lalu, kinerja keuangan tercatat tumbuh. Itu tercermin pada peningkatan aset konsolidasi Rp1.04 triliun atau meningkat 6,76 persen dari periode 2019. Margin laba usaha mengalami lompatan 48,51 persen dari periode sama 2019 di kisaran 47,04 persen. Namun, akibat pandemi Covid-19 volume lalu lintas mengalami koreksi. Efeknya, laba usaha menukik 29,65 persen, dan EBITDA sebesar 27,89 persen dari edisi sama 2019. (abg)