indoposnews.co.id – Arab Saudi menghelat festival Halloween pekan lalu. Itu ironis. Maklum, selama ini Arab Saudi melarang perayaan semacam itu. Acara Halloween berjuluk “Scary Weekend” itu berlangsung pada Kamis-Jumat pekan lalu di Boulevard Riyadh.
Orang-orang berdatangan ke pesta mengenakan kostum menakutkan, dan pakaian mewah. Festival Halloween itu, digelar sebagai bagian dari Riyadh Season berlangsung di ibu kota. ”Halloween telah lama dijauhi negara Teluk. Nah, para pengunjung menggambarkan festival itu sebagai bentuk hiburan tidak berbahaya,” mengutip Arab News. ”Aksi itu didasarkan pada niat. Saya ke sini hanya untuk bersenang-senang,” tegas pengunjung lainnya pada pesta seperti dikutip Arab News.
Baca juga: Horor! Pesta Halloween Itaewon Korsel Renggut 149 Orang
“Scary Weekend” acara bertema kostum kedua diadakan di ibu kota. Acara serupa, pesta topeng berlangsung awal tahun ini di Riyadh Boulevard Riyadh City pada 17, dan 18 Maret digambarkan sebagai pesta kostum terbesar Arab Saudi. Acara yang disponsori pemerintah itu diadakan secara strategis tepat sebelum Halloween, secara tradisional jatuh pada 31 Oktober agar tidak terlihat secara resmi memperingati festival memiliki akar pagan.
Perayaan Halloween itu, memicu berbagai kritik dari Muslim dunia yang memandang Saudi sebagai pusat ajaran Islam. Sedang, Islam dikenal tidak merayakan perayaan Halloween sebagai budaya dari negara Barat. Selain itu, sebagian netizen mengkritik keras Saudi karena dinilai standar ganda. Sebab, pemerintahan Raja Salman itu mengizinkan perayaan Halloween tetapi tetap melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Korban Tewas Tragedi Pesta Halloween Itaewon Menjadi 151 Orang
Sejak Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) diangkat sebagai Putra Mahkota atau pemimpin de facto Saudi, negara tersebut terus melakukan berbagai dobrakan ke arah lebih moderat. Setelah melonggarkan larangan bagi kaum perempuan, negara yang semula sangat konservatif ini pun mulai mengizinkan gelaran konser, bioskop, penyatuan wanita dan laki-laki dalam kerumunan, hingga mengizinkan penjualan alkohol, dan penggunaan bikini di tempat-tempat tertentu. (abg)