indoposnews.co.id – Pertamina Geothermal Energy (PGEO) per 31 Maret 2023 meraup laba bersih USD46,96 juta. Melonjak 49 persen dari periode sama tahun lalu sebesar USD31,45 juta. Efeknya, laba per saham dasar anak usaha Pertamina bidang pemanfaatan energi panas bumi itu menjadi USD0,0011 dari episode sama tahun sebelumnya USD0,0010.
Lompatan laba itu, menyusul pendapatan usaha USD102,61 juta, surplus 18 persen dari edisi sama tahun lalu USD86,25 juta. Beban pokok pendapatan dan beban langsung lainnya USD41,13 juta, bengkak 3 persen dari posisi sama tahun lalu USD39,93 juta. Laba kotor USD61,48 juta, naik 32 persen dari fase sama tahun lalu USD46,31 juta.
Baca juga: Terpaku! Perusahaan Abu Dhabi Gulung 6,2 Miliar Saham Pertamina Geothermal
Beban umum dan administrasi USD517 ribu, susut dari USD1,06 juta. Pendapatan keuangan USD2,76 juta, melejit dari USD133 ribu. Pendapatan lain-lain bersih USD12,85 juta, melesat dari USD5,31 juta. Laba usaha USD76,58 juta, meroket dari posisi sama tahun lalu USD50,70 juta. Beban keuangan USD6,44 juta, bengkak dari USD2,09 juta.
Laba sebelum beban pajak penghasilan USD70,13 juta, melesat dari posisi sama tahun sebelumnya USD48,60 juta. Beban pajak penghasilan USD23,19 juta, bengkak dari episode sama tahun lalu sejumlah USD17,16 juta. Laba periode berjalan sebesar USD46,93 juta, melambung 49 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD31,44 juta.
Baca juga: Anjlok 4 Persen, Investor Respons Dingin Saham Perdana Pertamina Geothermal
Jumlah ekuitas senilai USD1,88 miliar, menanjak signifikan dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai USD1,25 miliar. Total liabilitas menukik menjadi USD971,87 juta, merosot dari episode akhir tahun sebelumnya sebesar USD1,21 miliar. Jumlah aset USD2,85 miliar, melejit dari posisi akhir tahun sebelumnya senilai USD2,47 miliar. (abg)