indoposnews.co.id – PT Itama Ranoraya (IRRA) mendapat kontrak pembelian 50 juta jarum suntik auto disable syringe (ADS) untuk program vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Produk itu, berukuran khusus 0,3 mililiter (ml). Beda dengan produk untuk vaksin lain macam Asta Zeneca, Sinovac, dan Moderna berukuran 0,5 ml.
Jarum suntik ADS berukuran 0,3 ml itu, untuk vaksin Pfizer/BioNTech, vaksin Covid-19 hasil kerja sama Pfizer Inc Amerika Serikat (AS), dan BioNTech perusahaan bioteknologi Jerman. Ukuran 0,3 ml, belum banyak tersedia di pasar. PT Oneject Indonesia (Sister Company) Itama Ranoraya, sukses memproduksi ADS ukuran 0,3 ml lebih awal untuk vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech.
Baca juga: Bank Capital Rights Issue 20 Miliar Saham
Perolehan kontrak itu, kontrak pertama tahun ini dari Kemenkes untuk program vaksinasi Covid-19. Semenjak tahun lalu, penjualan jarum suntik ADS meningkat signifikan sejak pandemi Covid-19. Kalau sebelumnya, pertumbuhan penjualan ADS diharap dari peralihan penggunaan jarum suntik konvensional (Non-ADS) ke jarum suntik ADS.
Kala pandemi Covid-19 merebak, terjadi kenaikan permintaan ekstrem terhadap jarum suntik ADS, tidak hanya Indonesia, namun seluruh dunia. Karena pelaksanaan vaksinasi, dan juga adanya standarisasi dari badan kesehatan dunia WHO untuk kategori alat suntik. ”Kami bersyukur bisa memenuhi permintaan jarum suntik ADS ukuran 0,3 ml bisa masih langka. Itu menunjukkan teknologi produksi sudah sangat mumpuni untuk bisa memenuhi permintaan global untuk kebutuhan smart syringe dengan standarisasi WHO,” tutur Direktur Utama PT Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif, MInggu (29/8).
Baca juga: Gara-gara Ini, Kapuas Serok Laba Bersih Rp89,5 Miliar
Produk alat suntik ADS perseroan sudah berstandar WHO dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 60 persen. Produksi dilakukan PT Oneject Indonesia (Oneject), sister company perseroan. Saat ini, alat suntik ADS menjadi produk wajib standart WHO untuk program vaksinasi, dan imunisasi termasuk vaksinasi Covid-19. Tahun ini, kontribusi produk ADS masih didominasi pembelian pemerintah baik untuk kebutuhan program vaksinasi Covid-19, dan program imunisasi. Pembelian non-pemerintah, meski kontribusi rendah namun, tahun ini menunjukkan pertumbuhan signifikan. Segmen non-pemerintah, perseroan berharap transisi penggunaan jarum suntik non-ADS ke jarum suntik ADS.
Potensi peralihan itu cukup besar menilik penggunaan jarum suntik ADS medis baru mencapai 20 persen. Artinya, 80 persen medis masih memakai jarum suntik Non-ADS. Potensi konsumen jarum suntik ADS masih besar ke depan berupa rumah sakit-rumah sakit, klinik, dan laboratorium swasta. Apalagi dengan kampanye global WHO untuk penggunaan jarum suntik aman dalam dunia medis. ”Dan, komitmen pemerintah terhadap penggunaan produk lokal untuk kebutuhan dalam negeri,” tambah Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Herman. Pada semester pertama 2021, kapasitas produksi Oneject mencapai 600 juta piece jarum suntik per tahun. Pada akhir semester dua produksi dapat mencapai 1,2 miliar per tahun. Proyeksi itu, jauh lebih cepat dibanding rencana semula. Di mana, kapasitas 1,2 miliar per tahun baru akan tercapai pada 2024. (abg)