Indoposonline.NET – PT Bank Mega (MEGA) semester pertama 2021 membukukan laba sebelum pajak Rp1,94 triliun. Meroket 33 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp1,46 triliun. Laba bersih menanjak 32 persen menjadi Rp1,56 triliun dari edisi sama 2020 di level Rp1,18 triliun.
Pertumbuhan laba itu, dikontribusi pendapatan bunga bersih alais Net Interest Income (NIM) naik 23 persen secara Tahunan ataa year on year (Yoy) menjadi Rp2,4 triliun dibanding posisi sama tahun sebelumnya Rp1,98 triliun. Faktor lain penyumbang kenaikan laba Bank Mega dari penurunan biaya operasional 9 persen dari Rp1,70 triliun menjadi Rp1,54 triliun. ”Itu sebagai hasil program efisiensi, dan digitalisasi,” tutur Direktur Utama Kostaman Thayib, Jumat (30/7).
Baca juga: Bank Jatim Cetak Laba Bersih Rp803 Miliar
Total aset melonjak 3 persen pada tahun berjalan (Ytd) menjadi Rp115,87 triliun dibanding posisi Desember 2020 senilai Rp112,20 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 6 persen pada tahun berjalan menjadi Rp84,07 triliun dibanding posisi Desember 2020 sebesar Rp79,19 triliun. Itu dikontribusi Ttbungan tumbuh 7 persen (Ytd) menjadi Rp14,73 triliun, dan deposito juga tumbuh 7 persen (Ytd) menjadi Rp60,83 triliun.
Bank Mega berhasil menyalurkan kredit Rp52,46 triliun. Tumbuh 8 persen dibanding posisi Desember 2020 hanya Rp48,49 triliun. Itu terutama dikontribusi kenaikan kredit korporasi 16 persen (Ytd) menjadi Rp30,29 triliun dibanding posisi Desember 2020 sejumlah Rp26,21 triliun, dan kredit komersial tumbuh 3 persen (Ytd) menjadi Rp2,28 triliun.
Baca juga: Usai Buntung, Saratoga Investama Kantongi Laba Bersih Rp15,3 Triliun
Rasio keuangan meningkat dengan rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi 27,31 persen dari periode sama 2020 di level 25,34 persen. Pertumbuhan kredit juga diikuti kualitas baik. Di mana, pada kuartal II 2021, NPL gross tercatat turun menjadi 1,26 persen dari posisi sama tahun sebelumnya 1,56 persen.
Bank Mega, berhasil melakukan efisiensi operasional melalui inovasi digital, dan otomasi telah dilakukan dengan baik. Itu tercermin dari semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). Di mana, pada kuartal II-2021 turun menjadi 62,05 persen, jauh membaik dibanding posisi sama periode 2020 di kisaran 70,18 persen.
Baca juga: Potensial, Baseus Indonesia Mulai Garap Bisnis Aksesoris Mobil
Keberhasilan Bank dalam perolehan laba juga tercermin pada rasio ROA (Return on Asset) pada triwulan II-2021 tercatat 3,45 persen naik dibanding posisi sama 2020 2,93 persen. Sedang rasio Return on Equity (ROE) 19,13 persen naik dibanding posisi sama 2020 di posisi 15,88 persen. (abg)