Indoposonline.NET – PT Jasa Armada Indonesia (IPCM) sepanjang kuartal pertama 2021 mencatat total laba komprehensif Rp33,0 miliar. Meroket 2 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp32,3 miliar. Lalu, pendapatan naik 0,2 persen menjadi Rp184,5 miliar dibanding tahun lalu.
Kontribusi terbesar jasa penundaan kapal (towage) Rp162,3 miliar atau 88 persen. Pendapatan jasa pengelolaan kapal berkontribusi 8 persen atau Rp14,1 miliar, dan jasa pemanduan (pilotage) terminal khusus (tersus) berkontribusi 4 persen setara Rp8,2 miliar. Lalu, pendapatan jasa penundaan kapal dari pelabuhan umum Rp103,5 miliar, terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS) Rp34,4 miliar, dan tersus Rp24,4 miliar. Peningkatan tertinggi TUKS 53 persen dibanding periode sama tahun lalu.
Baca juga: Dow Jones Rebound, PPKM Darurat Potensial Ganjal Laju IHSG
Perseroan sukses menekan beban umum, dan administrasi 19 persen menjadi Rp22,9 miliar dari periode sama 2020 di kisaran Rp28,0 miliar. Sehingga laba usaha kuartał satu 2021 melesat 5,1 persen menjadi Rp38,7 miliar.
Neraca keuangan juga menunjukkan perbaikan total liabilitas turun 24,6 persen menjadi Rp238,9 miliar dibanding periode sama 2020 sejumlah Rp316,6 miliar. Selain itu, Jasa Armada menebar dividen 80 persen dari laba tahun 2020. Dividend payout ratio (DPR) 80 persen itu, meningkat dari tiga tahun 2017 setara 30 persen, 2018 sebesar 49 persen, dan edisi 2019 di kisaran 75 persen. Kenaikan itu, menunjukkan komitmen perseroan terhadap pemegang saham, investor terus memberi kepercayaan, dan dukungan kepada Jasa Armada.
Baca juga: Buruan Target Tersisa 18 Persen, BEI Tetap Tancap Gas
Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf menyebut selain kinerja keuangan meningkat, sebagai salah satu wujud kepatuhan peraturan, dan strategi kelangsungan bisnis perusahaan, Jasa Armada semakin berperan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP). Melanjutkan kegiatan tahun lalu, Jasa Armada menyelenggarakan sosialisasi penerapan SMAP ISO 37001:2016 kepada mitra bisnis, dan penyedia barang dan jasa. ”Dan, tahun ini Jasa Armada menjadi benchmark pelaksanaan oleh anak perusahaan IPC Group,” tegas Amri.
Selain itu, Jasa Armada juga mendapat sertifikasi untuk International Safety Management (ISM) Code, Safety Management System untuk perusahaan (DOC ISM CODE), dan 10 kapal tunda (SMC ISM CODE) periode 2021-2025. Akhir Mei 2021, Jasa Armada berhasil naik kelas ke papan utama dari sebelumnya papan pengembangan. Papan utama berisi saham-saham perusahaan berskala besar diukur dari nilai aktiva berwujud bersih.
Baca juga: Performa Positif, Ini Sejumlah Capaian BEI Sepanjang 2020
Perusahaan dinyatakan naik kelas ke papan utama jika memenuhi sejumlah persyaratan. Perubahan penempatan papan pencatatan tersebut berlaku sejak 31 Mei 2021. ”Kami bersyukur Jasa Armada naik kelas ke papan utama setelah melalui proses penilaian panjang. Itu diharap memberi nilai tambah kepada para pemegang saham, dan pemangku kepentingan lain,” tegas Amri. (abg)