indoposnews.co.id – Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur alias (BJTM) sepanjang kuartal pertama 2024 mencatat laba bersih Rp310 miliar. Menanjak 1,52 persen dari periode sama tahun lalu Rp305 miliar. Itu didorong net interest income tumbuh 6,44 persen menjadi Rp1,22 triliun dibanding periode tahun lalu Rp1,15 triliun.
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman, menjelaskan, perseroan mengawali tahun 2024 di tengah kondisi dinamis. Dalam usaha memenangkan kompetisi, bankjatim telah melakukan review atas beberapa hambatan sekaligus juga melanjutkan capaian selama 2023 terbagi dalam 5 besaran.
Pertama, akuisisi pada market bisnis lebih luas yaitu pada sektor riil/produktif terutama untuk bisnis kredit segmen mikro, kecil & menengah. Kedua, penguatan captive market yaitu segmen konsumer melalui program retensi, akuisisi sampai dengan turunan captive market tersebut sebagai satu kesatuan ekosistem yang dikuasai oleh BJTM.
Baca juga: Susut 38 Persen, Dharma Polimetal Catat Laba Rp133 Miliar
”Beberapa contoh ekosistem itu, selain bisnis kredit konsumer antara lain seperti pembiayaan proyek Pemerintah Daerah, pengadaan termasuk layanan transaksional antar BUMD, BLUD di bawah kendali Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur,” tutur CEO bankjatim, Busrul Iman.
Selanjutnya ketiga, penetrasi layanan digital sekaligus sebagai ikhtiar dalam meningkatkan CASA Ratio BJTM. Dalam waktu dekat akan meluncurkan JConnect New Generation dengan fitur lebih lengkap. Mulai pembukaan rekening, dan penempatan deposito secara online sampai portofolio rekening nasabah terintegrasi dalam satu layanan.
Keempat, penggalian potensi income melalui layanan non kredit, seperti peningkatan transaksi di bisnis tresuri dan layanan devisa. Itu juga sebagai upaya diversifikasi produk. Kemudian terakhir, fokus pada pertumbuhan bisnis secara unorganic melalui KUB dengan beberapa kandidat BPD.
Baca juga: MPX Logistics Tebar Dividen Rp3 Miliar, Intip Jadwalnya
Menurut Busrul, salah satu bentuk contoh konkrit penguatan captive market business BJTM adalah melalui marketplace yang bernama JATIM BEJO (Jawa Timur Belanja Online). Itu dilakukan sebagai bentuk dukungan penuh untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, ekonomi digital, dan peningkatan utilitas layanan digital BJTM baik untuk transaksional maupun penyaluran kredit.
Selain itu, bankjatim juga menyediakan layanan transaksional dan penyediaan fasilitas kredit untuk mitra/ kontraktor Pemerintah Daerah dalam pengadaan kebutuhan rumah tangga. ”Penguatan Captive Market BJTM dalam kesatuan ekosistem yang resilient. Meliputi Proyek Strategis Nasional Jawa Timur, pembangunan infrastruktur merupakan domain pemerintah daerah, dan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) & Badan Hukum Milik Negara (Universitas) juga menjadi goals BJTM tahun ini,” paparnya.
Busrul menerangkan, manajemen berkomitmen untuk selalu berusaha menciptakan value creation agar perseroan dapat terus bertumbuh sebagai entitas bisnis regional yang berorientasi dalam skala yang lebih luas. Salah satunya melalui pertumbuhan unorganic. Merespon adanya wacana OJK mengenai kepemilikan BPR milik Pemda, bankjatim telah memiliki business model untuk kerja sama dengan BPR Jawa Timur bernama APEX BPR Bank Jatim.
Baca juga: Ingat! Ini Jadwal Dividen Teladan Agro Rp158 Miliar
Kerja sama telah berjalan selama ini antara lain meliputi fungsi pooling of funds, financial Assistance seperti mismatch fund dan linkage program, serta technical assistance seperti penyediaan IT & Pengembangan produk dan pelatihan SDM. ”Secara total, jumlah anggota APEX BPR Bank Jatim berjumlah 98 BPR (milik pemda dan/atau non Pemda) dengan outstanding pinjaman khusus untuk BPR milik Pemda berjumlah Rp 22,7 miliar. Lalu hal yang masih sedang berjalan saat ini dan terus menunjukkan progress adalah KUB dengan 3 BPD yang menjadi kandidat,” ungkapnya.
Di sisi lain, salah satu lini pendukung utama bisnis bankjatim adalah layanan brand digital JCONNECT. Dengan mengusung tagline #SEMUABISADIMANAAJA, seluruh utilitas penggunaan layanan JConnect meningkat cukup masif. Pada triwulan I-2024, JConnect Mobile telah memiliki 677.362 user. Angka itu naik 25,77 persen (YoY). Sementara untuk nominal transaksi tercatat Rp 4,9 triliun atau tumbuh 66,6 persen (YoY). ”Kemudian, JConnect QRIS kami juga sudah mencapai 151.404 user atau naik 113,74 persen (YoY) dengan nominal transaksi Rp126,43 miliar atau meningkat 173,84 persen (YoY),” tutur Busrul.
Nah, untuk memaksimalkan layanan perbankan bagi daerah memiliki potensi bisnis besar, BJTM juga mengoptimalkan layanan melalui Agen Jatim. Sebab, selain utilitas transaksi perbankan, Agen Jatim juga berkontribusi terhadap pertumbuhan penyaluran kredit utama melalui metode referral. ”Jumlah Agen Jatim sepanjang 3 bulan pertama tahun ini tumbuh 137,28 persen (YoY) menjadi 8.815 user dengan nominal transaksi Rp18,78 miliar,” tambah Busrul.
Baca juga: Ikuti! Ini Jadwal Dividen Trisula Textile Rp2,5 Miliar
Berkat berbagai macam implementasi rencana strategis itu, bankjatim mencetak kinerja sangat positif berbagai lini. Pada triwulan satu 2024, aset BJTM tumbuh 4,37 persen (YoY) atau Rp100,8 miliar dengan kontribusi dominan dari peningkatan aset produktif. Yaitu penyaluran kredit naik 18,76 persen (YoY), pengelolaan DPK meningkat 2,34 persen (YoY) dengan kontribusi terbesar dari jenis tabungan tumbuh 13,06 persen (YoY), dan pengelolaan aset menghasilkan pendapatan bunga bersih tumbuh 6,44 persen (YoY). ”Pertumbuhan DPK terjadi karena adanya pencairan THR berimplikasi pada peningkatan outstanding tabungan,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Mikro, Ritel, dan Menengah bankjatim R. Arief Wicaksono, menambahkan, bankjatim mencatat pertumbuhan kredit 18,76 persen (YoY). Angka itu, di atas pertumbuhan rata-rata nasional hanya 12,40 persen (YoY) dengan komposisi kredit konsumtif Rp31,3 triliun atau naik 7,40 persen (YoY), dan kredit produktif Rp25,6 triliun atau melejit 36,34 persen (YoY).
Itu tidak lepas dari strategi transformasi telah diterapkan sejak 2023. ”Kami akan terus menambah tenaga Account Officer untuk memperbesar pertumbuhan kredit pada sektor produktif. Sedangkan kredit konsumtif menjadi captive market tetap akan dimaksimalkan melalui momentum penerimaan tenaga ASN dan P3K, momen libur Idul Fitri, dan peningkatan pertumbuhan kredit dari sektor properti untuk peningkatan penyaluran kredit konsumtif,” ungkapnya.
Baca juga: Catat! Ini Jadwal Sisa Dividen Astra Agro Rp317 Miliar
Lonjakan sektor kredit produktif ditopang segmen mikro melesat 36,63 persen (YoY), segmen ritel & menengah tumbuh 58,40 persen (YoY), dan segmen korporasi naik 17,97 persen (YoY). Peningkatan kredit telah dicapai bankjatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan makin membaik. Rasio LDR berada di angka 70 persen.
Penyaluran kredit bankjatim juga diikuti perbaikan kualitas pinjaman. Terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim melandai. Yakni di angka 3,03 persen pada triwulan pertama 2023 menjadi 2,82 persen pada triwulan pertama 2024. Itu artinya kualitas kredit bankjatim makin sehat, dan menjadi tanda ada recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Selain kinerja positif, sepanjang triwulan I-2024 bankjatim sukses meraih banyak penghargaan dari berbagai ajang. Yaitu Indonesia Public Relation Awards (IPRA) 2024, Hari Pers Nasional 2024, Top BUMD Award 2024, Indonesia Corporate Secretary & Communication Awards (ICCA) ke IX, 13th Infobank – Isentia Digital Brand Recognition 2024, dan Digital Technology & Innovation Awards 2024. (abg)