Indoposonline.NET – PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG) semester pertama 2021, membukukan laba bersih Rp15,3 triliun. Berbanding terbalik dari periode sama 2020 dengan rugi bersih Rp2,1 triliun.
Selain itu, perusahaan mencatat net asset value (NAV) senilai Rp46,5 triliun. Nilai itu, meningkat dibanding akhir 2020 mencapai Rp31,7 triliun. Kinerja positif itu, telah mendorong pertumbuhan nilai portofolio Saratoga. ”Nilai saham meningkat dari perusahaan portofolio investasi telah menjadikan NAV Saratoga tumbuh positif semester I-2021,” tutur Presiden Direktur Saratoga Michael Soeryadjaya, Kamis (29/7).
Baca juga: KPR Bank Tabungan Negara Sasar 78 Ribu Rumah
Pencapaian NAV Saratoga itu, dari kinerja saham sejumlah perusahaan portofolio investasi, terutama PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG), PT Merdeka Copper Gold (MDKA), PT Mitra Pinasthika Mustika (MPMX), dan PT Provident Agro (PALM).
Saratoga juga membukukan pendapatan dividen Rp866 miliar, meningkat 35,3 persen dari periode sama 2020 di kisaran Rp640 miliar. Pendapatan itu, sebagian besar disumbang PT Adaro Energy (ADRO), TBIG, dan MPMX. ”Saratoga akan terus menjalankan strategi diversifikasi berinvestasi, dan disiplin mengelola keuangan untuk menjaga keberlanjutan bisnis jangka panjang,” imbuh Michael.
Baca juga: Agustus, Diagnos Laboratorium Cairkan Dividen Rp6 Miliar
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menjelaskan, Saratoga terus mendorong sejumlah perusahaan portofolio investasi mengembangkan bisnis ke daerah baru. Misalnya, Primaya Hospital di bawah PT Famon Awal Bros Sedaya telah membuka tiga rumah sakit baru sejak awal tahun. Ketiga rumah sakit itu, Primaya Hospital Bhakti Wara Pangkal Pinang-Bangka Belitung, Primaya Hospital Sukabumi Jawa Barat, dan Primaya Hospital Pasar Kemis Tangerang-Banten. ”Peluncuran rumah sakit baru itu, melengkapi aset operasional Primaya Hospital menjadi 12 unit,” ucap Devin.
Salah satu perusahaan portofolio investasi strategis Saratoga yaitu Merdeka Copper semakin memperkuat fundamental bisnis jangka panjang. Tes pengeboran terbaru proyek tambang tembaga tujuh bukit di Banyuwangi menghasilkan intercept signifikan dari tembaga, dan emas.
Baca juga: Rugi Bersih Acset Indonusa Turun 39 Persen jadi Rp153,17 Miliar
Merdeka Copper telah merampungkan studi kelayakan proyek Acid, Iron, Metal (AIM) diproyeksi memiliki net present value (NPV) Rp5,8 triliun. Proyek AIM dioperasikan Merdeka Tsingshan Indonesia (MDKA 80 persen, Tsingshan 20 persen) di Indonesia Morowali Industrial Park, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Konstruksi telah dimulai pada kuartal II-2021, dan direncanakan berproduksi pada kuartal II-2022.
Di tengah tingginya kebutuhan sektor logistik, perusahaan portofolio investasi Saratoga yaitu MGM Bosco Logistics sedang melakukan ekspansi tahap dua untuk fasilitas gudang pendingin di Bekasi. Fasilitas ekspansi itu, akan mulai beroperasi pada kuartal IV-2021.
Baca juga: Waw, PLN Tabulasi Laba Bersih Rp6,6 Triliun
”Saratoga akan terus mendampingi seluruh perusahaan portofolio investasi agar mampu mengembangkan peluang bisnis baru, dan meningkatkan value bisnis. Kami terbuka dengan peluang investasi baru, termasuk sektor teknologi yang kini berkembang sangat cepat di Indonesia,” tegas Devin. (abg)