Indoposonline.NET – PT Bank Tabungan Negara (BBTN) semester pertama 2021 menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk 78 ribu unit rumah. Jumlah itu, didominasi rumah bersubsidi yaitu 65.400 unit rumah, lalu sisanya nonsubsidi.
Permintaan KPR awal pandemi yaitu April 2020 sempat menurun drastis. Namun, setelah itu pertumbuhan kredit naik periode Juni-Desember 2020. Selanjutnya, pertumbuhan KPR membaik pada Januari-Maret 2021, seiring pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) rumah baru mulai Maret 2021. ”Bahkan, permintaan KPR lebih tinggi dari masa sebelum pandemi yakni Januari-Maret 2020,” tutur Direktur Consumer and Commercial Landing BTN Hirwandi Gafar, di Jakarta, Rabu (28/7).
Baca juga: Waw, PLN Tabulasi Laba Bersih Rp6,6 Triliun
Hirwandi belum mengetahui dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 mulai Juli 2021 terhadap pertumbuhan KPR ke depan. Meski begitu, permintaan KPR tahun ini, diperkirakan terus naik dibanding tahun lalu, mengingat pertumbuhan KPR, khususnya subsidi triwulan II-2021 melesat 11,17 persen.
Sementara itu, mengenai rencana pembiayaan rumah subsidi bekerja sama dengan Tapera, Hirwandi menjelaskan masih dalam proses. Pada tahap pertama, perusahaan menarget 11 ribu unit. (abg)