Indoposonline.NET – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM) semester pertama 2021 mengoleksi laba sebelum pajak Rp1,04 triliun. Melesat 5,56 persen dibanding periode sama 2020. Laba bersih tercatat Rp803 miliar atau naik 4,32 persen.
Aset terkumpul Rp95,48 triliun atau tumbuh 26,90 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) melesat 27,36 persen atau mencapai Rp81,52 triliun. Kredit tumbuh 8,72 persen menjadi Rp42,60 triliun. Kredit sektor UMKM menjadi penyumbang tertinggi dengan pertumbuhan 14,62 persen atau Rp7,25 triliun. Kredit komersial tumbuh 13,39 persen atau Rp10,63 triliun, dan kredit konsumsi naik 5,26 persen atau Rp24,72 triliun.
Baca juga: KPR Bank Tabungan Negara Sasar 78 Ribu Rumah
Return on Equity (ROE) tercatat 18,54 persen, Net Interest Margin (NIM) 5,06 persen, dan Return On Asset (ROA) 2,31 persen. Bank Jatim telah melakukan restrukturisasi kredit Rp2,56 triliun. Angka itu, 6,02 persen dari total penyaluran kredit Bank Jatim.
Dirut Bank Jatim Busrul Iman mengatakan, tahun ini masih menjadi tantangan bagi industri perbankan. Pandemi Covid-19 gelombang kedua membuat sektor bisnis kembali mengalami penurunan, dan berdampak secara tidak langsung terhadap kinerja industri. ”Namun, kami mampu menunjukkan performa bagus, dan tumbuh dibanding periode sama tahun sebelumnya,” tutur Busrul, Rabu (28/7).
Baca juga: Agustus, Diagnos Laboratorium Cairkan Dividen Rp6 Miliar
Selama pandemi Covid-19, pengguna layanan digital Bank Jatim meningkat cukup signifikan yaitu tumbuh 18 persen. Pengguna SMS banking naik 14,3 persen, dan internet banking melonjak 13,2 persen. Itu menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital Bank Jatim semakin meningkat.
Bank Jatim optimistis dapat mencapai target kinerja hingga pengujung tahun ini. Sejumlah langkah telah disiapkan untuk mendukung pencapaian target tersebut. Salah satunya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah dimulai tahun ini dengan plafond Rp1 triliun. Bank Jatim bakal menggenjot market share kredit multiguna dari saat ini masih 60 persen. (abg)