indoposnews.co.id – Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), dan Departemen Kriminologi FISIP berkolaborasi mengembangkan Cyber Project. Upaya kolaboratif ini bertujuan menghadirkan pendidikan multidisiplin guna meningkatkan keamanan dan ketahanan siber.
“Cyber Project mendorong kolaborasi multidisiplin yang bersifat lokal, nasional, dan bilateral dalam meningkatkan kualitas keamanan dan ketahanan siber,” ujar Dekan FHUI, Dr. Edmon Makarim melalui keterangan resminya.
Walaupun dihadapkan pada pandemi Covid-19, Cyber Project yang berlangsung sejak Januari 2020 diselesaikan dengan baik. bahkan. Cyber Project menghasilkan tiga kontribusi penting. Pertama, topik “Keamanan dan Ketahanan Siber” kini resmi menjadi mata kuliah di studi sarjana FHUI. Materi mata kuliah ini disusun dengan pendekatan multidisiplin dan diujicobakan selama tiga hari sebelum acara penutupan Cyber Project berlangsung pada Jumat (25/3) di Law Faculty Student Hall. Kelas uji coba tersebut diiikuti oleh 28 peserta yang terdiri atas mahasiswa, dosen, advokat, anggota kepolisian, serta perwakilan dari lembaga pemerintah.
Baca Juga : Universitas Indonesia – Mico Biomed Jalin Kerja Sama Riset dan Pengembangan Bidang Kesehatan
Kedua, Cyber Project menghasilkan Laboratorium Multidisiplin sebagai ruangan baru untuk pembelajaran di FH. Di ruangan tersebut terdapat sarana pembelajaran forensik digital serta fasilitas untuk pembelajaran, baik luring maupun daring. Sarana pembelajaran ini juga dilengkapi dengan materi berbentuk video serta aplikasi berbasis website untuk latihan pelaporan insiden siber dan ujian online.
Poin ketiga yang penting dari Cyber Project ini adalah terjalinnya kerja sama antar pemangku kepentingan yang berasal dari berbagai latar belakang disiplin keilmuan. “Menyamakan pemahaman dari berbagai disiplin ilmu sangatlah sulit. Oleh karena itu, dari Cyber Project kami belajar untuk saling menghormati dan berkolaborasi meramu keahlian dan pengalaman yang berbeda untuk menyelesaikan permasalahan dan tantangan,” kata Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FHUI, Parulian Paidi Aritonang S.H., LL.M., MPP.
Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo RI, Samuel Abrijani Pangerapan, menyampaikan pentingnya memperluas wawasan untuk memperkuat ketahanan dari pihak ketiga yang menyerang internet. “Ruang digital perlu kita perkuat dengan mengembangkan teknologi untuk mencegah adanya kebocoran data yang bisa disebabkan oleh pihak internal,” kata Samuel saat memaparkan materi di sesi kedua webinar. (ash)