indoposnews.co.id – Metrodata Electronics (MTDL) optimistis kondisi industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kuartal IV 2024 akan membaik. Optimisme itu, didasari tren kenaikan investasi pada artificial intelligence (AI) (kecerdasan buatan) generatif sektor swasta. Meningkat lebih dari 6 kali lipat menjadi USD25 juta pada 2023 dari periode 2021 senilai USD4 miliar.
Sejauh ini, sudah lebih dari 100 use cases penerapan AI oleh Metrodata kepada perusahaan-perusahaan Indonesia berbagai sektor. Misalnya, industri ritel, industri susu, industri FMCG, dan industri jasa keuangan. “Kami sangat siap membidik peluang dari kenaikan investasi tersebut,” tutur Susanto Djaja, Presiden Direktur Metrodata Electronics.
Selain lonjakan permintaan pada solusi bisnis aplikasi dan Cloud, peningkatan tren pada teknologi AI, dan Cyber Security makin terlihat. Efeknya, pendapatan unit bisnis Solusi & Konsultasi perseroan pada kuartal III 2024 meningkat 9 persen secara kuartalan. Lompatan pendapatan itu, menunjukkan mulai kembalinya belanja teknologi informasi dari korporasi Indonesia secara bertahap.
Baca juga: Belanja, Direktur RS Hermina Borong 13,1 Juta Saham Rp17 Miliar
Sementara peningkatan pemesanan (order booking) untuk 8 Pilar Solusi Digital mencapai 33 persen periode Januari-September 2024. Pada unit bisnis distribusi, segmen consumer menunjukkan peningkatan solid dengan pertumbuhan pendapatan 47 persen secara kuartalan pada kuartal ketiga 2024. Segmen ini tetap menjadi kontributor terbesar terhadap pendapatan dengan kontribusi 40 persen dari total pendapatan pada September 2024.
Secara keseluruhan, unit bisnis distribusi tumbuh 18 persen edisi Januari-September 2024, terutama didukung pertumbuhan segmen telco/smartphone mengalami peningkatan pendapatan 98 persen secara tahunan. Oleh karena itu, pendapatan Metrodata meningkat 14 persen menjadi Rp17 triliun. “Pemulihan sektor korporat, dan distribusi komersial telah menjadi pendorong pertumbuhan pendapatan,” urai Susanto.
Mengantisipasi pertumbuhan industri TIK khususnya unit bisnis distribusi, Metrodata tengah mengerjakan proyek peningkatan kapasitas central warehouse di Cibitung, Jawa Barat. Proyek dengan perkiraan anggaran Rp120 miliar itu, direncanakan selesai pada Februari 2025. Peningkatan kapasitas ini diperlukan, mengingat tingkat penggunaan gudang Metrodata sudah mencapai 80 persen dari kapasitas maksimum.
Selain kegiatan perluasan gudang itu, Metrodata juga secara resmi memulai usaha patungan (JV) dengan FPT-IS. Pada usaha patungan diberi nama PT FPT Metrodata Indonesia (FMI) itu, Metrodata memegang 60 persen saham. FMI akan mulai beroperasi pada awal 2025. FMI akan menawarkan layanan bidang keamanan siber, solusi AI, dan pengembangan perangkat lunak. (abg)