indoposnews.co.id – Bank BTPN Syariah (BTPS) semester pertama 2024 membukukan laba bersih Rp552,11 miliar. Melorot 26 persen dari periode sama tahun lalu senilai Rp752,51 miliar. Oleh sebab itu, laba bersih per saham dasar dan dilusian meluruh ke level Rp72 dari edisi sebelumnya Rp98.
Pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib Rp2,73 triliun, mengalami koreksi dari edisi sama tahun lalu Rp2,83 triliun. Itu terdiri pendapatan jual beli marjın murabahah Rp2,46 triliun, turun dari Rp2,61 triliun. Pendapatan bagi hasil pembiayaan musyarakah Rp628 juta, anjlok dari Rp2,98 miliar.
Pendapatan usaha utama lainnya Rp275,24 miliar, menanjak dari posisi sama tahun lalu Rp216,15 miliar. Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer Rp256 miliar, bengkak dari Rp234,91 miliar. Hak bagi hasil milik bank Rp2,48 triliun, merosot dari edisi sama tahun sebelumnya Rp2,59 triliun.
Baca juga: Tumbuh 40 Persen, Waskita Beton Amankan Kontrak Baru Rp1,36 Triliun
Pendapatan operasional lainnya Rp39,94 miliar, turun dari Rp41,27 miliar. Beban tenaga kerja Rp722,47 miliar, bengkak dari Rp667,53 miliar. Beban umum dan administrasi Rp345,56 miliar, bertambah dari Rp307,73 miliar. Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai Rp722,73 miliar, bengkak dari Rp680,48 miliar.
Beban operasional lainnya Rp28,33 miliar, naik dari Rp21,47 miliar. Pendapatan operasional bersih Rp701,68 miliar, mengalami koreksi dari Rp961,08 miliar. Penyaluran pembiayaan Rp10,44 triliun. Rasio keuangan bank tetap kuat dengan Return on Asset (RoA) 6,6 persen, dan rasio kecukupan modal (CAR) 50,1 persen.
“Kinerja BTPN Syariah tetap terjaga menilik rasio-rasio keuangan sehat, memberi kesempatan bank untuk terus bertumbuh di masa-masa mendatang. Kami bersyukur selektif dan menerapkan prinsip kehati-hatian bisa menjaga kinerja saat ini, lebih dari satu dekade kami bangun,“ tutur Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah.
Baca juga: Tumbuh Signifikan, Jasa Armada Raup Pendapatan Rp599 Miliar
BTPN Syariah terus berupaya memperkuat kualitas pembiayaan dengan membangun solidaritas bagi nasabah inklusi. Selain itu, sebagai bagian untuk mewujudkan niat baik nasabah lebih cepat, BTPN Syariah juga mengapresiasi kumpulan ibu-ibu nasabah pembiayaan ultra mikro telah menunjukkan solidaritas kuat dalam membangun perilaku unggul yaitu BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu).
Ini adalah mimpi nasabah diwujudkan BTPN Syariah: Bersama Berkumpul di Pertemuan Rumah Nasabah, Akhirnya Bersama Beribadah di Depan Ka’bah. Upaya bank selektif menyalurkan pembiayaan berpengaruh terhadap kualitas bisnis BTPN Syariah semester I 2024. (abg)