Indoposonline.NET – Silmy Karim memborong 1,38 juta saham PT Krakatau Steel (KRAS). Transaksi pembelian oleh Direktur Utama Krakatau Steel itu, masing-masing dilakukan pada 23-24 Juni lalu. Silmy Karim mengeksekusi saham KRAS pada banderol harga Rp530, Rp545, dan Rp560 per lembar.
Kepada Otoritas Jasa keuangan (OJK) Silmy mengklaim aksi borong saham tersebut dengan tujuan investasi dengan status kepemilikan langsung. Menyusul transaksi itu, Silmy mengapling 0,015 persen saham KRAS atau 2,85 juta saham, dari sebelumnya 0,008 persen setara 1,47 juta saham.
Baca juga: Berkat Platform Keren Ini, Investor Bisa Ikut RUPS secara Virtual
Sepanjang perdagangan Senin (28/6), saham Krakatau Steel menukik 4,85 persen atau 25 poin menjadi Rp490. Kapitalisasi pasar Rp9,48 triliun dengan valuasi PER 7,36 kali. Krakatau Steel bakal menggeber Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan penerbitan obligasi wajib konversi (OWK) senilai Rp800 miliar.
Maklum, sebelumnya, Krakatau Steel telah menjajakan OWK seri A senilai Rp2,2 triliun pada 30 Desember 2020. Menyusul rencana transaksi OWK seri B, Krakatau Steel akan meminta persetujuan RUPS Tahunan pada 29 Juli 2021 mendatang.
Baca juga: Lonjakan COVID-19 Hambat Kinerja Pertumbuhan Ekonomi
Tidak disangkal, pandemi Covid-19 telah membuat kegiatan operasional dan produksi industri baja hulu, industri baja hilir, dan industri pengguna tergerus 30-50 persen. Itu terjadi karena permintaan minim, dan kemampuan modal kerja terbatas.
Posisi Krakatau Steel sebagai penyedia produk baja hulu menjadikan industri hilir dan industri pengguna banyak bergantung pada operasional perseroan. Saat ini, industri baja tersebab penurunan permintaan dan kesulitan cash flow. Karena itu, Krakatau Steel perlu melakukan inisiatif kepada industri hilir dan industri pengguna untuk menggerakkan kembali perekonomian nasional.
Baca juga: Perjalanan Yamaha di Balapan Grand Prix Dunia
Dukungan Investasi Pemerintah Program Pemulihan Ekonomi Nasional (Investasi Pemerintah PEN) kepada Krakatau Steel akan sangat bermanfaat untuk mempertahankan kegiatan produksi dan usaha sektor hilir akan berdampak cukup besar. Suntikan dana PEN Rp2,2 triliun dari pemerintah, perseroan telah memperpanjang siklus pembayaran sejumlah key customer untuk mendukung kegiatan produksi industri hilir.
Peningkatan volume rata-rata penjualan per bulan 8,4 persen dari periode kuartal IV 2020. Pada kuartal I 2021, Krakatau Steel juga mengalami peningkatan total pendapatan 18 persen dari periode kuartal sebelumnya. Perseroan akan menggelar RUPS Tahunan dengan rencana persetujuan penerbitan OWK senilai Rp800 miliar.
Baca juga: Produsen Emas Archi Indonesia IPO, Ini Rencana Bisnisnya
Rencana penerbitan OWK Rp800 miliar paling telat pada 31 Desember 2021 atau tanggal lain disetujui pemerintah melalui Dirjen Kekayaan Negara, Kementerian Keuangan sebagai pemberi investasi, dan PT SMI selaku pelaksana investasi. Kalau OWK tidak melesat, artinya Krakatau Steel mengantongi dana PEN Rp3 triliun. (abg)