• Redaksi
Rabu, November 19, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home headline Olahraga

Nasib Satdion Qatar

abu by abu
27 November 2022 05:27
Stadion Qatar

RAKSASA - Pemain Jepang kala menjebol gawang Jerman. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – MENULIS Piala Dunia? Tidak bisa. Tidak ada lagi yang tersisa. Saya juga tidak terlalu peduli Piala Dunia kali ini. Pukul 17.00, dan 20.00 WIB saatnya menulis untuk Disway. Yang saya tahu, bisa jadi orang Jawa lama menyebut negara itu kotor. Bukan Qatar. Itu karena dalam huruf Arab tulisan Qatar terdiri dari tiga huruf yang oleh orang desa di Jawa disebut kop, tok, dan ro’. Bacanya: kotor.

Maka menjelang Piala Dunia Qatar itu, ada kampanye khusus bagaimana cara mengucapkan Qatar dalam bahasa Jawa –ups, dalam bahasa Inggris. Bagi orang Qatar itu tidak masalah. Negara itu biasa diucapkan dengan banyak jenis nama: Catharaai, Catara, Qitar, Katar, Qataar. Artinya: tanah kosong, tak berpenghuni. Mereka juga tidak terlalu pusing dengan hari kemerdekaan: menyatakan merdeka pada 1 September 1971.

Diberi kemerdekaan oleh Inggris pada 3 September 1971, tapi memperingati hari kemerdekaan tiap 18 Desember. Yang jelas orang Qatar 25 kali lebih kaya dari orang Indonesia. Atau dua kali lebih kaya dari rata-rata orang Amerika. Atau Jerman. Pendapatan per kapitanya sekitar USD 120.000. Berapa lama lagi Qatar bisa tetap semakmur sekarang? Yang mampu membiayai Piala Dunia termahal dalam sejarah –saya sampai lupa angkanya itu?

Baca Juga

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun

Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127

BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar

Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV

Baca juga: Korban Gempa Cianjur

Cadangan gas alam Qatar masih belum habis dalam 125 tahun ke depan. Biar pun diproduksi dalam skala masif seperti sekarang. Cadangan gasnya itu ada di tengah laut, di tengah Selat Hormuz, di kedalaman laut 3.000. Jumlah cadangan gas alamnya tidak usah saya sebut. Agar tidak membuat Qatar riya’. Tentu Qatar terus berdoa agar Iran tetap mendapat sanksi Amerika: agar tidak punya kemampuan investasi di bidang gas dalam jumlah besar.

Mengapa? Sumur gas Qatar itu begitu luasnya, di bawah laut sana, sampai mencapai wilayah laut Iran. Maka Iran sebenarnya juga bisa menyedot gas itu dari wilayahnya. Dari arah timur. Sekuat Iran sekali pun. Sekarang ini gas Iran itu ikut kesedot Qatar. Iran tidak mungkin bisa bikin tembok pembatas di ”danau gas” yang maha luas itu di kedalaman 3000 meter. Sebaliknya kalau Iran kelak mampu menyedot gas itu besar-besaran, gas milik Qatar kesedot Iran. 

Mereka bisa saling sedot-sedotan. Qatar menyedot dari barat, Iran menyedot dari timur. Tinggal siapa lebih kuat menyedot. Saat ini, Iran sudah mulai ikut menyedot. Kecil-kecilan. Untuk rakyat Iran. Tiap rumah di Iran dapat aliran gas lewat pipa ke dapur masing-masing. Toh kalau Iran mampu menyedot lebih dari itu tidak bisa juga menjual ke negara lain. Diblokade Amerika Serikat. Iran bisa memperpanjang pipa gas ke Pakistan yang haus energi. 

Baca juga: Para Pengabdi

Atau masuk ke Afghanistan yang miskin. Tapi itu akan membuat Amerika marah besar. Untuk menjual ke negara lain, Iran harus mengubah gas itu menjadi gas-cair (LNG). Membangun instalasi LNG itu sangat mahal. Teknologinya juga sangat tinggi. Tanpa kerja sama dengan Barat, atau Jepang, sulit dilakukan. Tapi Iran nekat. Iran mencoba membangun sendiri instalasi LNG di dekat pantai menghadap ke Qatar. Instalasi itu sekarang, mestinya, sudah jadi.

Sewaktu saya ke sana sekian tahun lalu sedang dikerjakan. Amat pelan. Saya lihat ada alat berat bertulisan made in Amerika di proyek LNG tersebut. Mungkin alat berat sisa lama yang masih bisa diperbaiki. Kalau Iran bisa membantu energi untuk Pakistan (dan Afghanistan), kemiskinan dua negara itu bisa teratasi. Tentu ada yang takut kalau Pakistan dan Afghanistan bangkit. Maka Qatar nyaris sendirian menyedot danau gas terbesar di dunia itu. 

Padahal, penduduk Qatar hanya 11-12 dengan Singapura. Bahkan yang ber KTP Qatar hanya separonya: sekitar 2,5 juta orang. Selebihnya orang asing: banker, eksekutif, konsultan, dan buruh kasar. Beberapa orang Indonesia bekerja di tambang minyak dan gas di sana. Maka membangun 8 stadion baru untuk Piala Dunia tidak ada artinya. Termasuk pun bila salah satunya akan langsung dibongkar begitu Piala Dunia selesai.

Baca juga: Pecundangi Argentina, Seluruh Pemain Arab Saudi Bawa Pulang Rolls Royce Phantom

Mungkin Pak Jokowi bisa merayu Raja Qatar untuk memindahkannya ke Kanjuruhan. Daripada dipindah ke Uruguay. Pak Jokowi bisa saja berjanji tidak akan mengalahkan sepak bola Qatar sepanjang stadion itu masih berdiri. Pun kalau tim Indonesia masuk Piala Dunia kelak: tidak akan berlaku seperti Equador yang sampai hati mempermalukan Qatar 0-2 di depan Rajanya sendiri, di acara pembukaan pula.

Memang Sinegal juga mempermalukan Qatar di pertandingan berikutnya (1-3), tapi itu hanya malu tambahan. Tidak sengaja. Senegal menang karena terpaksa. Agar Sadio Mane, hehe, mau kembali ke Liverpool yang kelimpungan gara-gara ia pindah ke Bayer Munchen. Stadion yang akan langsung dibongkar itu, Anda sudah tahu: Stadion 974. Unik. Terbuat dari 974 kontainer. Jangan-jangan krisis kontainer dua tahun lalu itu akibat Piala Dunia ini.

Saya sebenarnya mau ikut mempersoalkan FIFA hingga organisasi sepak bola dunia itu menunjuk Qatar sebagai tuan rumah. Tidak masuk akal. Apalagi sampai menggeser jadwal Liga Inggris, dan Liga lainnya seluruh dunia. Bulan November-Desember enak-enaknya nonton bola Eropa. Justru digeser Qatar. Kalau mau Qatar seharusnya tetap Juli. Agar Qatar memikirkan bagaimana membangun AC yang bisa mendinginkan seluruh negara.

Baca juga: Wishnu! Bintangnya Bintang 

Tapi yang mempersoalkan itu sudah terlalu banyak. FIFA bergeming. Saya harus move on. Saya justru bersyukur Piala Dunia di Qatar. Setidaknya bisa merukunkan dua tetangga nyaris perang: Qatar vs Saudi Arabia. Bayangkan kalau rencana gila Arab Saudi itu dilaksanakan: daratan dua negara Arab itu akan dipisahkan laut. Waktu sengit-sengitnya konflik itu Saudi sudah merencanakan menggali perbatasan dengan Qatar. Sepanjang perbatasan. Selebar 120 meter. 

Jadilah Qatar sebuah pulau terpisah kecil. Ia bukan bagian darat Semenanjung Arabia. Penerbangan dihentikan. Jalan darat terputus. Visa tidak dikeluarkan. Untunglah konflik mereda. Galian itu diurungkan. Kalau tidak, tim sepak bola Arab Saudi bisa ribet menuju stadion Qatar. Harus disediakan sampan kecil untuk menyeberang. Itu kalau Qatar tidak membiakkan buaya di laut pemisah. Kalau tim raksasa Argentina kalah 1-2 dari tim Arab Saudi itu terpaksa. 

Itu bukan untuk mempermalukan Lionel Messi, tapi sekadar meledek Qatar. Sebenarnya, Arab Saudi sudah siap kalah. Rolls-Royce untuk para pemain Saudi itu, hehe, bisa disiapkan Qatar. Biar ada teman malu. Bahwa Saudi tetap membelikan Rolls-Royce pada setiap pemain itu karena harga semua Rolls-Royce, berikut semua pemainnya, masih lebih murah dari harga satu orang Messi. Soal Jepang mengalahkan raksasa Jerman itu juga terpaksa.

Baca juga: Para Bintang KTT G20 

Jerman selama ini memilih beli gas dari Rusia. Jepang membeli LNG dari Qatar. Rusia dianggap mencaplok pulau-pulau Kuril di utara Jepang. Maka berlaku hukum konflik: lawannya lawan adalah teman lawan. Jepang harus mengalahkan Jerman. Harus 1-2. Harus mirip Saudi mengalahkan Argentina. Sama-sama harus kena penalti dulu di babak pertama. Jerman sebenarnya sudah membaca itu. Yakni ketika mendapat penalti di babak pertama. 

Ini akan senasib dengan Argentina. Cak Lontong buru-buru membakar kemenyan di dekat gawang Jerman. Ketika pemain Jepang tiba-tiba sampai dekat gawang, kiper Jerman lagi sibuk menyingkirkan dupa itu. Ia lupa dalam ancaman seperti itu, seorang kiper tidak merunduk. ”Pelatih mana pun sulit menjelaskan mengapa saat seperti itu seorang kiper tidak berdiri tegak,” ujar seorang analis di Eropa. Dengan kekalahan itu, seluruh mata tertuju pada Inggris dan Brasil.

Tapi football Inggris tidak bisa mengalahkan soccer AS. Berarti tersisa satu: Brasil. Atau dua: Spanyol. Kan tidak mungkin Tiongkok. Setiap kali Piala Dunia Tiongkok pusing. Hanya jadi penonton. Kehadirannya di stadion Qatar hanya diwakili Wanda dan Mengniu, dua pengiklan utama di Piala Dunia. Xi Jinping boleh memenangkan tiga periode. Tiongkok juga boleh mengalahkan ekonomi Amerika. Tapi belum bisa ada gambaran kapan Tiongkok masuk level Piala Dunia. Jadi, kita tidak malu-malu amat. (Dahlan Iskan)

 

Tags: Arab SaudiargentinaGempa JermanJepangNasib Stadionpiala dunia 2022QATAR

Berita Terkait

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun
Ekonomi

Spektakuler, Summarecon Expo 2025 Raup Penjualan Rp1,8 Triliun

2025/11/18
Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127
Headline Utama

Kawal Hak Gizi Anak, BGN Luncurkan Call Center SAGI 127

2025/11/18
BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar
Ekonomi

BTN Spin Off Unit Syariah, BSN Menjadi Bank Syariah Terbesar

2025/11/18
Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV
Ekonomi

Berburu Dividen, Elang Mahkota Borong Miliaran Saham Induk SCTV

2025/11/18
Susul Perusahaan Arab, Karya Investama Gulung Miliaran Saham MNC Energy
Ekonomi

Susul Perusahaan Arab, Karya Investama Gulung Miliaran Saham MNC Energy

2025/11/18
Noval Abuzarr Wakil Ketua Harian DPP GEKRAFS
Nasional

Noval Abuzarr : GEKRAFS Meneguhkan Posisi Kreatif Indonesia di Panggung Global

2025/11/18

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Babak Belur! Paruh Pertama 2025 Waskita Defisit Rp18,43 Triliun

Babak Belur! Paruh Pertama 2025 Waskita Defisit Rp18,43 Triliun

16 Juli 2025 09:27
Bank Bumi Arta

Paruh Pertama 2021, Bank Bumi Arta Catat Laba Bersih Rp26,59 Miliar

7 Oktober 2021 20:27
Perkuat Inklusi Keuangan Digital, BTN Gandeng DMI 

Perkuat Inklusi Keuangan Digital, BTN Gandeng DMI 

22 Mei 2025 09:27
Siloam

Borong MESOP, Duo Direksi Serok 420 Ribu Saham Siloam Hospitals

22 Maret 2022 12:20
IHSG

Wall Street Belum Tersandung, IHSG Menuju Level 6.685

15 Oktober 2021 08:57
sinetron Ikatan Cinta

Sinetron Ikatan Cinta Raih Penghargaan Program TV yang Paling Banyak Ditonton dan Menghibur Masyarakat Selama Pandemi

1 Juli 2021 20:38
Kurangi Porsi, Shima Global Lego 136,67 Juta Saham Energi Mega

Kurangi Porsi, Shima Global Lego 136,67 Juta Saham Energi Mega

21 April 2024 08:27
Perusahaan Gas Negara

Wow! Perusahaan Gas Negara Obral Dividen Rp3,01 Triliun, Ini Jadwalnya

31 Mei 2022 08:00
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia asal Italia saat menjalani sesi latihan ketiga French Moto GP Grand Prix di Le Mans, Prancis (15/5/2021). ANTARA/AFP/Jean-Francois Monier)/aa. (AFP/JEAN-FRANCOIS MONIER)

Bagnaia Tebus Kesalahan di GP Catalunya

2 Juni 2021 23:49
Kudeta Myanmar

Dakwaan Berlapis-lapis, Karier Politik Suu Kyi Bisa Tamat

12 April 2021 17:56

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu