indoposnews.co.id – IDXCarbon mencatat transaksi efek karbon senilai Rp29,2 miliar. Pada perdagangan perdana itu terjadi 27 kali transaksi dengan volume 459.953 ton Co2. Itu terdiri dari 17 kali transaksi pasar reguler, 3 kali transaksi pasar negosiasi, dan 7 kali transaksi pasar lelang.
Transaksi itu, dilakukan 15 pengguna jasa Bursa Karbon posisi beli, dan satu pengguna jasa Bursa Karbon posisi jual. ”Satu efek karbon bersandi IDTBS proyek Lahendong unit 5-6 Pertamina Geothermal Energy (PGEO) dibuka Rp69.600 per ton, dan ditutup Rp77 ribu per ton,” tulis Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), kepada media, Selasa, 26 September 2023.
Penyedia unit karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) dengan menyediakan unit karbon dari proyek Lahendong Unit 5, dan unit 6 Pertamina Geothermal Energy. Sejumlah perusahaan berperan sebagai pembeli unit karbon pada perdagangan perdana IDXCarbon sebagai berikut.
Baca juga: Ingat! 29 September 2023, Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 1,2 dan 3 Sesuaikan Tarif
Yaitu, Bank Central Asia (BBCA), Bank CIMB Niaga (BNGA), Bank DBS Indonesia, Bank Mandiri (BMRI), BNI Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, CarbonX Bumi Harmoni, MMS Group Indonesia, Multi Optimal Riset dan Edukasi, Pamapersada Nusantara, Pelita Air Service, Pertamina Hulu Energi, dan Pertamina Patra Niaga.
Iman Rachman Direktur Utama BEI berharap, dalam waktu dekat satu efek karbon akan diperdagangkan di bursa karbon. ”Satu yang berpotensi diperdagangkan itu dari PLTGU Muara Karang milik PLN,” ucap Iman.
Merujuk laman SRN.menlhk.go.id, PJB UP Muara Karang telah mendapat sertifikat SPE dengan volume 927.113 ton Co2. Ada 5 efek karbon telah mendapat sertifikat SPE. Yaitu, proyek Lahendong Unit 5&6 6 PGEO dalam 5 unit dengan volume masing-masing 41.536 ton Co2, 209.013 ton Co2, 204.823 ton Co2, 205.848 ton Co2, 202.989 ton Co2.
Baca juga: Satu Komando! Boy Thohir dan Winato Lepas 1,22 Miliar Saham Merdeka Battery
Selain itu, ada satu unit aksi mitigasi perubahan iklim proyek PLTB Sidrap 75 MW dengan volume 1.000 ton Co2. Launching perdana IDXCarbon membuka peluang bagi korporasi mendapat pembiayaan atau sumber pendapatan baru. ”Ini memberi ruang, dan potensi financing buat korporate. Jadi, ada dua poin untuk memanfaatkan peran Indonesia lebih green, lebih sustainable, dan potensi financing,” tegas Andry Asmoro, Kepala Ekonom Bank Mandiri.
Di sisi lain insentif bisa diperoleh dari aktivitas perdagangan karbon itu, mendorong lebih banyak perusahaan untuk terlibat. Makin banyak perusahaan melakukan jual beli karbon, visi dan misi mencapai target industri hijau makin terbuka. ”Apalagi presiden menyebut ada potensi Rp3.000 triliun,” imbuhnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon). Seremoni peluncuran IDXCarbon berlangsung di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (26/9). Perdagangan karbon itu, diharap menjadi kontribusi Indonesia mengantisipasi perubahan iklim.
Baca juga: Ikuti Jejak Hasim, Pengendali Ini Serok 117,8 Juta Saham Cashlez
”Ini kontribusi nyata Indonesia melawan krisis iklim, dan perubahan iklim. Hasil perdagangan ini akan di-reinvestasikan kembali pada upaya menjaga lingkungan, khususnya melalui pengurangan emisi karbon,” tutur Jokowi dalam peluncuran Bursa Karbon Indonesia (BKI) di gedung BEI, Jakarta.
Indonesia bilang Jokowi, memiliki potensi luar biasa dalam nature base solutions. Indonesia menjadi satu-satunya negara 60 persen pemenuhan pengurangan emisi karbon dari sumber daya alam. ”Berdasar catatan saya ada kurang lebih 1 gigaton CO2 potensi credit carbon bisa ditangkap. Dan sudah dikalkulasi, potensi bursa karbon kita bisa mencapai Rp3000 triliun bahkan bisa lebih. Sebuah angka sangat besar,” tegas Mantan Wali Kota Solo itu.
Eks Gubernur DKI itu, menambahkan, perdagangan karbon diyakini akan menjadi kesempatan ekonomi baru berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Sejalan dengan arah dunia menuju ekonomi hijau, ekonomi baru. ”Karena ancaman perubahan iklim sangat bisa kita rasakan, sudah kita rasakan, dan kita tidak boleh main-main terhadap ini,” seru Jokowi.
Baca juga: Ekspansi, Summarecon Agung Jajakan Surat Utang Rp900 Miliar
Tidak kalah krusial, bursa karbon bisa menjadi sebuah langkah konkrit, untuk bisa mencapai target nationally determined contributions (NDC). Sekadar informasi, izin usaha penyelenggaraan Bursa Karbon diberikan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Surat Keputusan nomor KEP-77/D.04/2023 pada 18 September 2023 lalu.
Sesuai Peraturan OJK (POJK) Nomor 14 Tahun 2023, IDXCarbon sebagai operator Bursa Karbon menyediakan sistem perdagangan secara transparan, teratur, wajar, dan efisien. Selain transparansi harga, IDXCarbon juga memberi mekanisme transaksi secara mudah, dan sederhana. Saat ini, ada empat mekanisme perdagangan IDXCarbon, yaitu auction, regular trading, negotiated trading, dan marketplace.
Baca juga: Petrindo Jaya Caplok Dua Anak Usaha Indika Energy USD218 Juta
IDXCarbon terhubung dengan Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Dengan begitu, mempermudah administrasi perpindahan unit karbon, dan menghindari double counting. Pelaku usaha berbentuk perseroan yang memiliki kewajiban dan/atau memiliki komitmen secara sukarela menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), dapat menjadi pengguna jasa IDXCarbon, dan membeli unit karbon.
Perseroan dapat mendaftarkan diri terlebih dahulu dengan mengisi formulir pendaftaran pengguna jasa IDXCarbon via website www.idxcarbon.co.id. Selain itu, pemilik proyek sudah memiliki unit karbon tercatat di SRN-PPI, dapat menjual unit karbon melalui IDXCarbon. (abg)