indoposnews.co.id – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi dibuka menguat ditopang perekonomian domestik yang membaik.
Rupiah pagi ini bergerak menguat 22 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp14.591 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.613 per dolar AS.
“Penguatan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di dalam negeri yang cukup stabil dan membaik, dan respons positif terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan BI yang masih tetap fokus kepada pemulihan ekonomi,” kata analis Bank Mandiri Rully Arya saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Sementara itu, lanjut Rully, dari eksternal pergerakan rupiah dipengaruhi oleh dolar AS yang cenderung melemah.
Pada notula rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dirilis pada dini hari Kamis (26/5), menunjukkan The Fed masih akan menaikkan suku bunga acuannya pada beberapa bulan ke depan sebagai upaya menekan inflasi yang tinggi di AS.
Baca juga : Rupiah Menguat Rp14.629 per Dolar AS
Beberapa pejabat The Fed memandang target kenaikan suku bunga untuk jangka panjang dapat turun dari ekspektasi sebelumnya dengan level target suku bunga 2,5 persen menjadi target yang rasional menurut mereka.
“Pernyataan ini menyebabkan aksi beli pelaku pasar terhadap dolar AS nampak tertahan, selain pelaku pasar yang sudah melepas posisi beli dolar AS sejak Mei 2021 lalu,” tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya.
Rully memperkirakan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp14.610 per dolar AS hingga Rp14.665 per dolar AS.
Pada Rabu (25/5) lalu, rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,3 persen ke posisi Rp14.618 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.661 per dolar AS. (abg/ant)