indoposnews.co.id – Indonesia Investment Authority (INA) memborong saham Bank Mandiri Rp22,67 triliun. Itu terjadi setelah INA menyerok 3.733.333.333 alias 3,73 miliar lembar saham sei B dengan harga Rp6.073 per saham. Transaksi pembelian saham itu, dilakukan pada 23 Desember 2021.
Menilik gerak saham, pada Kamis, 23 Desember 2021, saham Bank Mandiri parkir di kisaran Rp7.075 per lembar. Berarti pembelian INA itu, lebih rendah dari harga pasar. Artinya, INA mendapat harga diskon 1.002 poin atau 16,49 persen.
Baca juga: Repower Asia Rancang Properti Digital, Fokus Data Center?
Menyusul transaksi itu, INA mengempit saham Bank Mandiri 3,73 miliar lembar atau 8 persen. ”Tujuan transaksi untuk pemenuhan PP 74/2020 tentang lembaga pengelola investasi, dan PP 111/2021 tentang penambahan penyertaan modal negara dalam modal lembaga pengelola investasi,” tutur Rudi As aturridha, Corporate Secretary Bank Mandiri, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/12).
Saat bersamaan, kepemilikan saham pemerintah di Bank Mandiri berkurang menjadi 24,26 miliar lembar atau 52 persen. Mengalami dilusi 8 persen dari sebelumnya sebanyak 27,99 miliar lembar atau 60 persen. Mengenai harga di bawah harga pasar, sesuai keputusan Menteri Keuangan RI No.515/KMK.06/2021 tanggal 23 Desember 2021 tentang penetapan nilai penambahan penyertaan modal negara dalam modal lembaga pengelola investasi (KMK 515/2021). (abg)