indoposnews.co.id – Summarecon Agung (SMRA) per 30 September 2024 membukukan laba bersih Rp933,7 miliar. Melejit 42,98 persen dari episode sama tahun lalu Rp653,02 miliar. Dengan demikian, laba per saham dasar menjadi Rp56,56 dari sebelumnya Rp39,56.
Pendapatan bersih Rp7,54 triliun, menanjak 49 persen dari posisi sama tahun lalu Rp5,06 triliun. Beban pokok penjualan dan beban langsung Rp3,55 triliun, bengkak dari episode sama tahun lalu Rp2,5 triliun. Laba kotor terakumulasi sebesar Rp3,98 triliun, melejit 56 persen dari Rp2,55 triliun.
Beban penjualan Rp338,09 miliar, bengkak dari Rp279,2 miliar. Beban umum dan administrasi Rp875,98 miliar, naik dari Rp732,98 miliar. Penghasilan operasi lain Rp11,44 miliar, menanjak 120 persen dari Rp5,19 miliar. Beban operasi lain Rp1,46 miliar, berkurang dari edisi sama tahun lalu Rp1,77 miliar.
Baca juga: Divestasi Bisnis Es Krim, Unilever Raup Rp7 Triliun
Laba usaha Rp2,78 triliun, menanjak 80,51 persen dari Rp1,54 triliun. Pendapatan keuangan Rp138,36 miliar, naik dari Rp126,21 miliar. Biaya keuangan Rp786,46 miliar, bengkak dari Rp528,03 miliar. Laba pada ekuitas entitas asosiasi Rp9,76 miliar, surplus dari Rp7,94 miliar. Bea perolehan hak atas tanah dan bangunan terkait kombinasi bisnis Rp402,24 miliar.
Laba sebelum pajak final dan pajak penghasilan Rp1,74 triliun, melonjak dari Rp1,15 triliun. Beban pajak final Rp484,97 miliar, bengkak dari Rp212,32 miliar. Laba sebelum beban pajak penghasilan Rp1,25 triliun, melesat dari Rp942,14 miliar. Laba periode berjalan Rp1,25 triliun, naik 34,4 persen dari Rp939,33 miliar.
Total ekuitas tercatat Rp13,32 triliun, mengalami lonjakan dari akhir 2023 senilai Rp12,3 triliun. Jumlah liabilitas Rp20,13 triliun, bengkak dari akhir tahun lalu Rp18,86 triliun. Total aset terkumpul RP33,45 triliun, mengalami pertumbuhan signifikan dari akhir tahun lalu Rp31,16 triliun. (abg)