“Industri ekonomi kreatif harus menjadi tuan rumah di negeri sendiri, menjadi pemain yang mengambil bagian dalam kebangkitan ekonomi, bukan penonton,” ujar Sandiaga.
Dalam acara tersebut, ia menilai sektor ekraf dengan produk-produk unggulan di Mataram memiliki kualitas dan daya saing yang baik, diantaranya sandal dan sepatu dengan kearifan lokal serta produk tenun khas Mataram yang mengandung aspek keberlanjutan lingkungan karena menggunakan benang bekas.
Produk tenun khas Mataram itu juga dibuat dengan memberdayakan lansia sebagai tenaga kerja.
Selain itu, kata dia, terdapat pula produk roti, mutiara, olahan kopi, hingga produk kreatif subsektor film yang dinilai memiliki potensi untuk dikembangkan melalui Program 3T.
“Kami berdiskusi dengan para pelaku ekonomi kreatif dan menemukan beberapa potensi dan solusi dalam kebangkitan ekonomi kita yang membuka begitu banyak peluang usaha dan lapangan kerja,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno.
Kehadiran Kelana Nusantara di Mataram menjadi wadah bagi Menparekraf dan pelaku ekraf setempat untuk berdiskusi terkait kendala maupun tantangan yang dihadapi, lalu dicarikan solusi secara bersama. (mid)