Indoposonline.net – Emiten integrated apparel provider, PT Trisula International (TRIS), berencana melakukan pembelian kembali saham (buyback saham). Untuk memuluskan rencana, perseroan akan meminta restu pemegang saham.
Kalau tak aral melintang, bakal menggeber rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Kamis (27/5) mendatang. Maklum, harga saham perusahaan belum merefleksikan nilai atau kinerja sesungguhnya. ”Dan, potensi kinerja saham di masa mendatang selaras dengan perbaikan ekonomi lokal dan internasional,” tutur Santoso Widjojo, Direktur Utama Trisula International, di Jakarta, Senin (26/4).
Baca juga: Besarkan Matahari, Multipolar Rela Lakukan Tindakan Ini
Pandemi Covid-19 berdampak cukup signifikan terhadap perekonomian global dan domestik. Namun, Trisula International dan entitas anak tetap mempertahankan eksistensi di pangsa pasar. Menyikapi tantangan bisnis itu, Trisula International beserta entitas anak terdorong melakukan diversifikasi produk.
Caranya, dengan memberdayakan divisi Research and Development (R&D) melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan pasar selama pandemi. Misalnya, produk Alat Pelindung Diri (baju hazmat dan masker non-medis), seragam tenaga medis, dan pakaian fungsional.
Baca juga: Batubara Naik, Vale Indonesia Kantongi Laba Bersih USD33,7 Juta
Sejumlah produk itu, menyerbu pasar di pasar lokal maupun internasional. Selain itu, perseroan juga terus mengembangkan penjualan melalui e- commerce sebagai upaya mengatasi kendala penurunan trafik akibat PSBB. ”Oleh karena itu, kami optimistis Trisula International ke depan akan mampu meraih kinerja lebih baik lagi,” tegas Santoso.
Sebagai informasi, menyudahi 2020, Trisula International membukukan penjualan bersih Rp1,14 triliun. Terkoreksi 22,82 persen dengan kontribusi pendapatan lokal 50 persen, dan pendapatan ekspor 50 persen. Pendapatan lokal Trisula International didukung anak usaha, yaitu PT Trisula Textile Industries (BELL). Sedang pendapatan ekspor mayoritas dihasilkan dari entitas anak, yaitu PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing, dan PT Trimas Sarana Garment Industry.
Baca juga: Astra Manjakan Pemegang Saham dengan Dividen Rp87 Per Lembar
Meski kondisi pandemi menekan perseroan, namun laba sebelum beban pajak penghasilan, Trisula International tetap bisa mencetak hasil positif Rp11,9 miliar. ”Tahun ini, perseroan akan terus meninjau dan meningkatkan efisiensi biaya operasional serta fleksibilitas terhadap kapasitas produksi sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap laba perseroan. Selain itu, sinergi antara entitas anaknya akan terus dimaksimalkan agar dapat meningkatkan inovasi, fleksibilitas, efisiensi sehingga menghasilkan kinerja lebih baik, serta menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tantangan bisnis akibat pandemi Covid-19,” ucapnya.
Perseroan berupaya mempertahankan pangsa pasar sudah ada dan terus membuka peluang pasar baru pada tahun penuh tantangan bagi setiap sektor. Tidak terkecuali Trisula International turut merasakan dampak. Namun, perseroan optimistis kinerja tahun ini akan lebih baik, dengan program vaksinasi cukup lancar dan pemerintah cukup tanggap dalam menyikapi pandemi ini. (abg)