Indoposonline.net – PT Vale Indonesia (INCO) sepanjang kuartal pertama 2021 mencatat penjualan USD206,6 juta. Hasil itu, lebih tinggi 7 persen dari kuartal empat 2020, dan 18 persen lebih tinggi dibanding kuartal pertama 2020.
Itu terjadi akibat harga realisasi rata-rata lebih tinggi. Harga realisasi rata-rata lebih tinggi pada kuartal pertama tahun ini, mengimbangi penurunan tingkat penjualan selama triwulan sebelumnya.
Baca juga: Astra Manjakan Pemegang Saham dengan Dividen Rp87 Per Lembar
Efeknya, perusahaan membukukan laba bersih USD33,69 juta, tumbuh 16,35 persen dibanding kuartal pertama 2021 sebesar USD28,95 juta. Dengan begitu, laba per saham dasar tumbuh USD0,0034, dibanding kuartal pertama 2020 senilai USD0,0029.
”Kami diuntungkan adanya kenaikan harga nikel triwulan pertama tahun ini. Saat kami juga berhasil mengendalikan biaya operasi di tengah kenaikan harga bahan bakar dan batu bara,” tutur Nico Kanter, CEO dan Presiden Direktur Perseroan, di Jakarta, Senin (26/4).
Baca juga: Waw, Kota Solo Bangun Miniatur Masjid Agung Termegah Uni Emirat Arab
Beban pokok pendapatan perseroan sedikit naik dari kuartal empat 2020. Karena itu, laba bruto pada triwulan pertama 2021 naik 31 persen dari kuartal empat 2020.
Konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (HSFO), diesel, dan batubara PT Vale yaitu volume HSFO tercatat 288.750 barel, turun dari periode sama 2020 di kisaran 333.157. Harga rata-rata HSFO USD48,51 per barel, tekor dari periode sama 2020 di kisaran USD50,66 per barel. Lalu, volume diesel 16.692 kilo liter, turun dari periode sama 2020 20.337 kilo liter. Selanjutnya, harga rata-rata diesel USD0,41 per liter, menukik dari periode sama 2020 di level USD0,55 per liter. Dan, harga rata-rata batubara di level USD114,70 per ton, naik dari periode sama 2020 di kisaran USD106,01 per ton.
Baca juga: Pelaku UKM Respons Positif Restrukturisasi Kredit, Begini Penjelasan OJK
Konsumsi bahan bakar dan batubara pada kuartal pertama 2021 masing-masing turun 3 persen, 6 persen, dan 15 persen. Itu mengimbangi kenaikan harga bahan bakar dan batubara. Kas dan setara kas Grup tercatat USD386,2 juta, turun sedikit dari posisi akhir 2020 sebesar USD388,7 juta. PT Vale akan berhati-hati mengontrol pengeluaran untuk menjaga ketersediaan kas.
PT Vale menghabiskan sekitar USD38,5 juta belanja modal sepanjang kuartal pertama 2021. Mengalami penurunan dari kuartal empat 2020 sebesar USD47,7 juta. Perseroan akan tetap fokus pada berbagai inisiatif produktivitas dan penghematan biaya. Itu penting untuk mempertahankan daya saing perseroan dalam jangka panjang tanpa mengkompromikan nilai utama perseroan, yaitu keselamatan jiwa merupakan hal terpenting, menghargai kelestarian bumi, dan komunitas kita.
Baca juga: Bank Jago Bantah Lakukan Stock Split
Perseroan mengimbau investor atau pembaca untuk melihat ikhtisar pencapaian Grup. Pencapaian operasional serta hasil keuangan yang belum diaudit telah dirangkum pada halaman-halaman selanjutnya. (abg)