indoposnews.co.id – Goto Group (GOTO) per 31 Desember 2023 merugi Rp90,39 triliun. Terperosok 128 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar Rp39,57 triliun. So, rugi per saham dasar dan dilusian menjadi Rp85 dari sebelumnya Rp39.
Ironisnya, pendapatan bersih melejit 30 persen menjadi Rp14,78 triliun dari edisi sama tahun sebelumnya Rp11,34 triliun. Beban pokok pendapatan Rp5,09 triliun, susut dari Rp5,47 triliun. Beban penjualan dan pemasaran Rp6,43 triliun, menipis dari Rp14,08 triliun. Beban umum dan administrasi Rp5,64 triliun, susut dari Rp12,70 triliun.
Beban pengembangan produk Rp3,51 triliun, susut dari Rp4,64 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi Rp2,67 triliun, turun dari Rp2,91 triliun. Beban operasional, dan pendukung Rp1,70 triliun, menyusut dari Rp1,85 triliun. Jumlah biaya dan beban Rp25,06 triliun, mengalami reduksi dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp41,67 triliun.
Baca juga: Jualan Mie Goreng, Laba Indofood Sentuh Rp8,14 Triliun
Rugi usaha Rp10,27 triliun, terpangkas 66 persen dari boncos Rp30,32 triliun. Penghasilan keuangan Rp635,78 miliar, naik dari Rp617,70 miliar. Biaya keuangan Rp369,28 miliar, bengkak dari Rp232,86 miliar. Kerugian selisih kurs bersih Rp174,21 miliar, drop dari surplus Rp797,19 miliar. Kerugian penurunan nilai investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama Rp373,20 miliar, turun dari Rp427 miliar.
Kerugian penurunan nilai goodwill Rp78,76 triliun, bengkak 616 persen dari sebelumnya minus Rp11 triliun. Kerugian penurunan nilai aset takberwujud dan aset tetap Rp51,62 miliar, susut dari Rp68,83 miliar. Penyesuaian nilai wajar instrumen keuangan Rp991,57 miliar, bengkak dari surplus Rp549,64 miliar. Bagian kerugian bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp211,82 miliar, turun dari Rp499,95 miliar.
Baca juga: Buyback, Bank Raya Siapkan Anggaran Rp60 Miliar
Beban lain-lain bersih Rp51,99 miliar, drop dari laba Rp53,05 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp90,63 triliun, bengkak dari Rp40,54 triliun. Manfaat pajak penghasilan Rp115,69 miliar, mengalami koreksi dari episode sama tahun sebelumnya Rp136,06 miliar. Rugi tahun berjalan Rp90,51 triliun ambrol dari posisi sama tahun sebelumnya tekor Rp40,40 triliun.
Jumlah ekuitas Rp35,72 triliun, terpangkas 70 persen dari akhir 2022 senilai Rp122,72 triliun. Akumulasi rugi Rp208,92 triliun, bengkak dari sebelumnya tekor Rp118,48 triliun. Total liabilitas Rp18,37 triliun, bengkak dari Rp16,49 triliun. Jumlah aset Rp54,09 triliun, longsor 61 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp139,21 triliun. (abg)