Indoposonline.NET – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat. Indeks mencoba mengorbit level support 6.069, dan resisten di kisaran 6.154. Secara teknikal pulled back tepat berada di level resistance moving average 20 hari.
Indeks mampu bertahan di atas level support moving average 50 hari. Indikasi pergerakan cukup berat pascakoreksi koreksi pada perdagangan kemarin. Indikator stochastic dan RSI masih memberikan signal bullish momentum, dan Indikator MACD yang bergerak positif. ”Peluang Indeks menguat sangat terbuka,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas.
Baca juga: Mantap, Pemprov DKI Tenggak Dividen Produsen Bir Rp52,55 Miliar
Sejumlah saham laik koleksi antara lain Aneka Tambang (ANTM), Vale Indonesia (INCO), Indofood (INDF), Japfa Comfeed (JPFA), Lippo Karawaci (LPKR), Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), dan Waskita Karya (WSKT).
Mereview perdagangan Selasa (24/8), Indeks minus 0,33 persen atau 20,33 poin ke level 6.089,50. Indeks sektor energy tekor 1,49 persen, dan Infrastruktur minus 1,43 persen menjadi pemimpin pelemahan indeks sektoral. Saham BBRI, BMRI, TPIA, TLKM, dan ARTO terkoreksi menjadi laggard pergerakan. Perpanjangan PPKM hingga 30 Agustus 2021 menjadi trigger negatif investor. Itu mengingat berdampak lumayan pada data ekonomi bulan Juli lalu.
Baca juga: Sajikan Layanan Ini, Jasa Armada Gandeng GTS Internasional
Semnetara itu, bursa Asia berpotensi menguat pada perdagangan hari ini. Itu mengiringi penguatan ekuitas Amerika Serikat (AS). Di mana, Indeks S&P500 dan Nasdaq100 ditutup ke rekor tertinggi. Laporan pendapatan kuat, dan reli harga komoditas menjadi faktor utama peningkatan kepercayaan pada pemulihan ekonomi dari pandemi.
Harga minyak memperpanjang kenaikan sebagian karena keberhasilan Tiongkok menghentikan penyebaran virus varian delta. Kondisi itu, dapat meredakan beberapa kekhawatiran tentang dampak varian delta pada permintaan. Harga komoditas mayoritas menguat. Minyak WTI naik 2,89 persen, Batubara meroket 3,20 persen, Timah melesat 1,67 persen, dan Nikel menanjak 0,86 persen. (abg)

























