• Redaksi
Senin, November 17, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline

Senior Chris

Achmad Sukarno by Achmad Sukarno
25 Juli 2021 10:37 - Updated on 29 Juli 2021 00:41
dahlan iskan
Share on FacebookShare on Twitter

SUDAH 10 hari saya tidak menerima WA dari senior saya itu: Christianto Wibisono. Tumben. Biasanya hampir tiap hari beliau mengirimi saya info. Apa saja. Ekonomi, politik, agama, isi Disway pagi itu, dan –ini yang saya baru tahu– soal usulnya ke Gubernur Ali Sadikin agar membuka judi.

Oleh Dahlan Iskan, indoposonline.NET

Pak Chris, begitu saya memanggil Christianto Wibisono, meninggal Rabu lalu. Ia senior saya di majalah TEMPO. Ia ikut mendirikan majalah itu di tahun 1971. Waktu saya masih berstatus magang 3 bulan (1975), namanya masih tercantum sebagai salah seorang direktur di majalah itu. Praktis TEMPO saat itu didominasi orang Pantura: Harjoko Trisnadi orang Semarang, Chris orang Semarang, Goenawan Mohamad orang Batang, Fikri Jufri orang Pekalongan. Dirutnya yang orang Manado: Eric Samola. Baru Pak Eric dan Chris yang meninggal.

Baca Juga

Ujung Tombak Apple

Amarah Beliung

Akhirnya Prabowo!

Emas Crazy

Tapi saya tidak pernah melihat Pak Chris di kantor. Saya tidak pernah bertemu. Saya juga tidak pernah bertemu Goenawan Mohamad. Selama tiga bulan itu saya ingin sekali melihat Goenawan Mohamad itu seperti apa. Ia saya dewakan waktu itu. Yang aktif memimpin TEMPO saat itu sastrawan Bur Rasuanto –orang Rasuan, Sumsel, yang nama aslinya Burhanuddin. Bur-lah mentor magang saya.

Kelak, tiga tahun kemudian saya baru bertemu Goenawan Mohamad. Bahkan ia-lah yang mengedit tulisan panjang saya, laporan utama soal tenggelamnya kapal Tampomas, –dengan pujian. Lalu saya pernah diminta mengedit tulisan seorang Redpel TEMPO secara sembunyi-sembunyi. Agar sang Redpel tidak tersinggung. Sampai di situ saya belum juga tahu yang mana itu Christianto Wibisono. Beliau rupanya sudah tidak aktif sejak 1973 –berarti hanya dua tahun di TEMPO.

Pak Chris sebenarnya lahir di Jakarta –tiga bulan sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia. Tapi ia selalu mengatakan dirinya orang Semarang.

Ketika masih kecil, dengan nama Oey Koan Kok (黄建国, Huang Jiang Guo), Pak Chris sudah dibawa pindah ke Semarang. Sekolah di Semarang. Sampai tamat SMAK Kolese Loyola di kota itu.

Tamat SMA ia ke Jakarta. Untuk kuliah di Fakultas Hukum dan Kemasyarakatan Universitas Indonesia. Namun belum setahun jadi mahasiswa UI terjadilah pergolakan 1965.

Mahasiswa UI menjadi pahlawan besar dan kiblat gerakan mahasiswa seluruh Indonesia. Rektor UI saat itu, Prof Dr Ir R.M. Soemantri Brodjonegoro menjadi simbol pengayom gerakan mahasiswa –jauh sebelum jabatan itu jadi bahan ejekan luar biasa di akhir Juli 2021.

Pak Chris aktif di gerakan mahasiswa itu. Ia menjadi wartawan Harian Kami –corong gerakan mahasiswa saat itu. Koran itu dipimpin Nono Anwar Makarim –ayah Mendikbudristek sekarang, Nadiem Makarim.

Bakat Pak Chris di bidang tulis-menulis sudah unggul sejak di SMA. Keasyikannya sebagai wartawan pergerakan membuat kuliahnya tidak terurus.

Apalagi ia kemudian ikut mendirikan Majalah TEMPO. Setelah tidak di TEMPO lagi, Pak Chris kembali kuliah di UI. Di FISIP. Sampai tamat di tahun 1978.

Tanggal 13 Juli lalu, ia masih kirim WA ke saya: hoax mengenai orang yang divaksin yang akan meninggal dua tahun kemudian.

Saya tidak berkomentar karena masih mengecek kebenarannya. Seminggu kemudian barulah saya dapat kepastian –dari India Today– bahwa itu hoax. Sang penerima hadiah Nobel tidak pernah mengatakan itu.

WA-nya yang sangat menarik dikirim ke saya tanggal 2 Juli lalu. Saya sertakan saja di sini sesuai dengan aslinya:

“Saya wartawan itu hobby merangkap profesi. Jadi tidak kenal pensiun. Karena gemar membaca dan menulis sejak SD lalu konkret jadi wartawan menulis apa yang langsung jadi kebijakan konkret.

Tahun 1967 saya usul pembukaan casino utk dana pembangunan SD. Kalau tidak, 600 ribu anak usia sekolah telantar. Langsung dilaksanakan oleh  Gub Ali Sadikin. Saya, yang menulis di Harian KAMI, justru dapat hadiah skuter Lambretta, satu pribadi dan satu utk harian KAMI pimpinan Nono Makarim.

Jadi joke saya, lho ini saya anak buah, karyawan malah setor upeti skuter sama bos. Saya umur 22 waktu itu, mulai jadi wartwan Harian KAMI 1966. Seandainya saya minta saham casino waktu itu, maka tidak akan di TEMPO dan PDBI krn CW langsung sudah jadi konglomerat 1967 ha3x”.

PDBI adalah singkatan Pusat Data Bisnis Indonesia. Pak Chris mendirikan lembaga riset dan konsultasi dengan nama itu. Itulah bisnis Pak Chris. Yang masih di lingkungan jurnalisme dan intelektual.

Pak Chris dikenal kritis pada dunia usaha dan pada siapa saja.

Praktik konglomerasi di Indonesia sering menjadi bahasan PDBI. Lengkap dengan pemetaan pemiliknya. Dan gurita bisnisnya.

Itulah sebabnya Pak Chris kurang disukai konglomerat tertentu.

Tahun 1998, ketika terjadi pergolakan politik lagi di Jakarta, Pak Chris sangat terpukul. Putri tunggalnya menjadi salah satu korban kekerasan wanita pada Mei 1998.

Pak Chris langsung membawa putrinya ke Amerika. Menenangkan diri di sana. Berobat di sana. Menyembuhkan trauma di sana.

Lama sekali Pak Chris menetap di Amerika. Bertahun-tahun. Hatinya sangat terluka. Sangat. Sampai sang putri, awalnya, begitu membenci Indonesia.

Sebenarnya Presiden Gus Dur menawarinya pulang. Ia akan dijadikan Menko Perekonomian. Tapi Pak Chris memilih mendampingi sang putri di Amerika. Ia mencoba usaha kuliner di sana. Kurang berhasil.

Ia baru pulang setelah sang putri pulih. Ia melihat kenyataan perlakuan kepada Tionghoa sudah seperti layaknya warga negara lainnya. Tiba di Jakarta ia hidupkan kembali PDBI. Tapi zaman kebebasan sudah tiba. Data menjadi sangat terbuka. Tidak sama lagi dengan ketika PDBI dibangun. Waktu itu data yang dirilis PDBI selalu mengejutkan –Pak Chris bisa mendapat data dengan caranya sendiri.

Karya tulis yang legendaris dari Pak Chris adalah ”wawancara imajiner dengan Bung Karno”. Ia minta tanggapan almarhum Bung Karno mengenai kejadian-kejadian aktual di masa pemerintahan Presiden Soeharto sampai tahun 1978.

Itulah taktik Chris untuk menyindir pemerintahan Soeharto. Buku itu sensitif sekali. Laris sekali. Sampai dilarang dibaca dan diedarkan –bersamaan dengan pemberedelan 7 koran saat itu.

Akhirnya saya sering bertemu Pak Chris: di Istana. Di zaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yakni ketika beliau menjadi anggota Wantimpres atau anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN).

Setelah itu pun saya masih sering bertemu. Di kantor Pak Chairul Tanjung –diskusi rutin soal ekonomi terkini. Sebelum Covid-19.

Selama Covid, praktis hubungan kami hanya lewat telepon atau WA. Ia sering curhat soal berita di TEMPO. Ia juga sering mem-forward pembicaraan politiknya dengan para politisi.

Tanggal 24 Juni, Pak Chris masih kirim WA soal tokoh-tokoh PDI Perjuangan yang berpotensi jadi calon presiden. Berikut kombinasi pasangan Cawapresnya.

“Pasangan Puan-Anies sulit dilawan calon mana pun,” tulisnya. “Seluruh partai akan di belakangnya. Kecuali separo Golkar yang masih dipegang LBP,” tambahnya.

Tapi Pak Chris juga meneruskan pembicaraan itu. “Kalau Puan-Anies menang memang akan banyak oposan dari Indonesia Timur”. Itu terkait dengan khilafah.

Saya hanya berkomentar pendek. “Anies itu kan lulusan Chicago. Juga rektor Paramadina yang Islamnya begitu sekuler. Kok masih diasosiasikan dengan khilafah ya?” tulis saya.

Ia tidak langsung menanggapi. Ia tahu persis siapa Anies. Ia mengirim kesimpulan:

“PDIP punya 4 paket. Yang mana mau digunakan, hak prerogatif ketua umum. Kita lihat sampai jelang deadline di 2023. Sekarang baru arena pemanasan, adu gagasan, ruang imajinasi-komunikasi, dan curah harapan. Menghibur tp tdk menentukan…”.

Pak Chris begitu ingin melihat apa yang akan terjadi di tahun 2023. Saya akan mengabari beliau pada saatnya nanti…. (*)

sumber : disway

 

Tags: dahlan iskandiswayindopos

Berita Terkait

Ujung Tombak Apple
Headline Utama

Ujung Tombak Apple

2024/09/22
Amarah Beliung
Headline News

Amarah Beliung

2024/05/25
Akhirnya Prabowo!
Headline Utama

Akhirnya Prabowo!

2024/02/15
Fokus Eksplorasi Emas, Aneka Tambang Bakar Duit Rp38,90 Miliar 
Ekonomi

Emas Crazy

2024/01/20
Buya Syakur
Headline Utama

Buya Syakur

2024/01/19
Aneka Tambang
Headline Utama

Bara Emas Antam 

2023/12/15

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Kuatkan MSP, ManageEngine Luncurkan Solusi Holistik Berbasis Cloud 

Kuatkan MSP, ManageEngine Luncurkan Solusi Holistik Berbasis Cloud 

18 November 2023 06:27
GSMF

Wow, Equity Investment Geber Rights Issue Rp1,23 Triliun

30 November 2021 17:27
Sutradara Ryan Coogler bersama Lupita Nyong O dalam film "Black Panther" (2018).

“Black Panther:Wakanda Forever” Mulai Syuting

1 Juli 2021 13:49
My Sassy Girl

Falcon Pictures Kenalkan Pemain MY SASSY GIRL

5 November 2021 16:41
Astrindo Nusantara

Astrindo Nusantara Caplok Mining Ltd USD471 Juta

3 Agustus 2022 14:27
IHSG

Belum Overbought, IHSG Potensial Rebound

12 Januari 2022 06:27
Universitas indonesia - indoposnews

Universitas Indonesia Buka Akses Mahasiswa Asing Melalui Beasiswa

11 Mei 2022 23:11
Spanyol vs Swedia

Dominan, Spanyol Gagal Taklukkan Swedia

15 Juni 2021 07:47
Plt. Juru Bicara KPK Ali Fikri.

KPK OTT Dugaan Suap di PN Surabaya

20 Januari 2022 10:18
Gandeng Unpad, BNI AM Luncurkan Reksa Dana Endowment Fund

Gandeng Unpad, BNI AM Luncurkan Reksa Dana Endowment Fund

25 Februari 2025 09:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu