Indoposonline.NET – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen mewujudkan pembangunan infrastruktur andal Provinsi Papua dan Papua Barat. Itu untuk mengurangi angka kemiskinan, mengurangi indeks kemahalan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur seluruh Indonesia.
Untuk mewujudkan itu, PUPR mengambil terobosan lebih terpadu, tepat, fokus, bersinergi dengan kementerian/lembaga (KL), dan pemerintah daerah. Itu sesuai amanat Inpres No.9 Tahun 2020. Dan, tentunya arahan Presiden Joko Widodo,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Baca juga: BSI Salurkan Bansos Nontunai 570 Ribu KPM Nanggroe Aceh
Pada Tahun Anggaran (TA) 2021, alokasi anggaran pembangunan infrastruktur PUPR Provinsi Papua Rp6,19 triliun. Meliputi bidang Sumber Daya Air (SDA) sejumlah Rp732,87 miliar, jalan dan jembatan Rp4,49 triliun, permukiman Rp683,03 miliar, dan perumahan Rp288,35 miliar. Berdasar data terkini, progres fisik pembangunan infrastruktur Papua TA 2021 sebesar 37,95 persen dan keuangan 41,06 persen.
Sementara Provinsi Papua Barat mendapat alokasi Rp3,75 triliun. Itu untuk bidang SDA Rp543,27 miliar, jalan dan jembatan Rp2,66 triliun, permukiman Rp312,23 miliar, dan perumahan Rp228,83 miliar. Saat ini, progres fisik pembangunan infrastruktur Papua Barat TA 2021 sebesar 44,09 persen, dan keuangan 42,9 persen. Peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua salah satunya dengan membuka keterisolasian wilayah, meningkatkan akses, dan konektivitas darat maupun multimoda.
Baca juga: Full Biometric Berbasis AI, Akses MotionBanking Tak Terabits
Di antaranya pembangunan Jalan Trans Papua dengan total panjang 3.462 kilometer (km). Nah, dari total panjang itu, saat ini jalan telah tembus sepanjang 3.446 km, dengan kondisi teraspal sepanjang 1.733 km, belum teraspal 1.712 km, dan belum tembus 16 km. Pada 2021 penanganan Jalan Trans Papua di Papua yakni sepanjang 139 km, dan Papua Barat 120 km meliputi pembangunan baru, pembukaan jalan, dan peningkatan struktur atau perkerasan.
Selain itu, PUPR juga tengah menuntaskan pembangunan Jalan Perbatasan Papua dengan total panjang 1.098 km. Di mana, telah tembus 931 km dengan kondisi teraspal sepanjang 756 km. Pada 2021 tengah dikerjakan Jalan Perbatasan Papua sepanjang 34 km meliputi pembangunan baru, pembukaan jalan, dan peningkatan struktur atau perkerasan. Di daerah perbatasan, PUPR membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun dengan progres 8 persen dengan target selesai April 2022, dan PLBN Sota telah selesai pada 2020, termasuk sarana pasar.
Baca juga: Bank Central Asia Matangkan IPO Bank Digital, Ini Alasannya
Selanjutnya, untuk dukungan pengembangan kapasitas SDM, PUPR membangun 179 sekolah, dan keagamaan sudah ditangani, satu perguruan tinggi negeri (PTN), dan delapan sarana olahraga di Papua. Selain itu, PUPR juga melaksanakan pelatihan SDM jasa konstruksi melibatkan mitra kerja asli Papua, dan Papua Barat. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga, PUPR telah menyelesaikan rehab Pasar Wouma, Wamena tahun lalu dengan anggaran Rp2,1 miliar.
Lalu, rehab atau rekon 403 ruko Wamena pascakonflik sosial dengan anggaran Rp138,6 miliar. Selanjutnya, PUPR tengah melelang pembangunan Pasar Thumburuni Fakfak, Papua Barat dengan rencana konstruksi awal Agustus 2021. Sedang untuk memberi ruang berkarya lebih kepada putra-putri Papua yang unggul, kreatif, dan maju, Ditjen Cipta Karya akan melaksanakan tugas pembangunan pusat pengembangan kreatif Papua atau Youth Creative Hub di Jayapura, Provinsi Papua.
Baca juga: Bulog Bereskan Distribusi Bansos Beras Sebelum 30 Juli 2021
Saat ini, progres pembangunan ruang kreatif itu, dalam persiapan lelang, dan direncanakan mulai pembangunan fisik pada 31 Agustus 2021. ”Presiden Jokowi menaruh perhatian besar supaya Papua Youth Creative Hub segera terwujud untuk kemajuan Papua, dan Papua Barat,” tambah Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Inovasi dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja. (abg)