indoposnews.co.id – Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI) bekerja sama dengan Pusat Kajian Kebijakan Penerbangan dan Antariksa (KKPA), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menggelar Seminar Nasional VI dengan tema “Diplomasi Keantariksaan sebagai Instrumen Mencapai Pembangunan Indonesia yang Berkelanjutan”.
Seminar tersebut dibuka oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, M. Sc. serta dihadiri oleh Plt. Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa Prof. Dr. Erna Sri Adiningsih, M.Si., dan 3 orang narasumber yang memberikan keynote speech yaitu, Kepala Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri RI Dr. Siswo Pramono, LL.M, Plt. Direktur Penguatan dan Kemitraaan Infrastruktur Riset dan Inovasi BRIN Dr. Robertus Heru Triharjanto, B.Eng., M.Sc., dan Executive Secretary of the Economic and Social Commission for Asia and the Pasific – UNESCAP Prof. Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, S.E., M.A.
Baca juga : Universitas Indonesia – Mico Biomed Jalin Kerja Sama Riset dan Pengembangan Bidang Kesehatan
Dalam pidato sambutan mewakili Rektor UI, Wakil Rektor UI bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D, Sp.OF(K), menyampaikan bahwa kolaborasi lintas disiplin antarinstitusi merupakan kunci mencapai riset dan inovasi masa depan yang berkualitas.
“Kami sangat mendukung sinergi yang efektif antara semua pihak yang menjadi modal besar untuk mewujudkan peranan serta Indonesia sebagai bangsa di dalam dimensi antariksa di Asia Pasifik. Sesuai dengan arahan Rektor UI yang mendukung para sivitas akademika UI untuk melakukan engagement dan kolaborasi dengan mitra-mitra di luar negeri, agar hasil riset dan inovasi UI tidak hanya berdampak di bidang akademik juga dampak sosial dan ekonomi. Kami yakin bahwa kolaborasi antara UI dan LAPAN dapat menjadi titik tolak dalam kebangkitan dan kemandirian teknologi keantariksaan yang dapat dimanfaatkan dalam aktualisasi pembangunan dari aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Nurtami menambahkan.