indoposnews.co.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mendepak waran seri I PT Cottonindo Ariesta (KPAS). Penghapusan itu, berlaku efek mulai Jumat, 1 Oktober 2021 mendatang. Jadi, Waran seri I Cottonindo tidak lagi diperdagangkan. ”Dan, efek tersebut dikeluarkan dari daftar efek yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia,” tutur Irvan Susandy, Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan BEI, Rabu (22/9).
Masa perdagangan Waran Cottonindo di pasar reguler, dan pasar negosiasi berlangsung sejak 5 Oktober 2018 hingga Selasa, 28 September 2021. Lalu, di pasar tunai berlangsung mulai 5 Oktober 2018 sampai Kamis, 30 September 2021 mendatang.
Baca juga: Tancap Gas, Bukalapak.com Huni Lima Indeks Saham
Masa pelaksanaan Waran seri I Cottonindo menjadi saham PT Cottonindo Ariesta (KPAS) masih dapat dilakukan sampai Jumat, 1 Oktober 2021. Dan, terhitung mulai 1 Oktober 2021 KPAS-W tidak lagi diperdagangkan. Waran seri I Cottonindo berjumlah 67 juta lembar dengan nilai nominal Rp100. Berbanderol Rp260 per lembar, waran seri I Cottonindo tersebut bernilai Rp17,42 miliar.
Keputusan itu, berdasar pengumuman Bursa Efek Indonesia No: Peng-P-01242/BEI.PP2/10-2018 tanggal 4 Oktober 2018 mengenai Pencatatan Saham PT Cottonindo Ariesta (KPAS), surat PT Cottonindo Ariesta No. 093/DIR.CA/SKON/VIII/2021 tanggal 24 Agustus 2021 perihal Perubahan Informasi Jadwal Perdagangan Waran (KPAS-W).
Baca juga: Menjanjikan, Pembiayaan Bank Syariah Salip Bank Konvensional
Lalu, pengumuman PT Bursa Efek Indonesia No. Peng-SPT- 00013/BEI.PP2/08-2021 tanggal 24 Agustus 2021 perihal Penghentian Sementara Perdagangan Efek PT Cottonindo Ariesta (KPAS). Sebelumnya, BEI menyetop perdagangan efek Cottonindo sejak sesi kedua perdagangan pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Penghentian perdagangan itu, berdasarkan pada surat KPAS No. 089/DIR.CA/LAP.OJK/VIII/2021 tertanggal 23 Agustus 2021. Surat ini perihal laporan informasi atau fakta material akibat pandemi Covid-19 tentang penonaktifan operasional sementara produksi. Suspensi itu, juga mempertimbangkan indikasi permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan.
Baca juga: Mantap, Pefindo Ganjar Obligasi Indosat (ISAT) idAAA
Manajemen Cottonindo menyebut, konsekuensi dari penghentian sementara produksi pabrik berdampak kepada sejumlah lini bisnis. Mulai dampak keuangan berupa ketersendatan pembayaran kewajiban kepada pihak eksternal dan internal. Efeknya, Cottonindo tidak mampu memenuhi kewajiban dalam waktu dekat.
Berikutnya, dampak bisnis dan going concern. Menyusul output produksi atau output nihil, untuk sementara waktu atau dengan jumlah output produksi sangat terbatas, mengakibatkan perseroan tidak bisa memenuhi pesanan para klien. Pada ujungnya bermuara kepada ketiadaan pembayaran tagihan untuk perusahaan. (abg)