indoposnews.co.id – Bank Neo Commerce (BBYB) mendongkrak modal dasar menjadi Rp3 triliun dari sebelumnya Rp1,5 triliun. Dengan begitu, modal dasar berubah dari semula 15 miliar lembar senilai Rp1,5 triliun menjadi 30 miliar lembar saham sejumlah Rp3 triliun bernominal Rp100 per lembar.
Tujuan perubahan modal dasar itu, sejalan rencana penambahan modal disetor untuk memenuhi POJK tentang pemenuhan modal minimum bank, juga untuk mengembangkan ekspansi usaha untuk menunjang akselerasi sebagai bank digital ke depan. ”Sejak soft launching Maret 2021, pertumbuhan jumlah nasabah kini mencapai lebih dari tujuh juta nasabah. Karena itu, kami sangat serius merencanakan kesiapan bisnis, dan ekspansi usaha seiring upaya menjadi bank digital terdepan bagi masyarakat,” tutur Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (22/9).
Baca juga: Tancap Gas, Bukalapak.com Huni Lima Indeks Saham
Selain peningkatan jumlah nasabah, ketertarikan publik terhadap kepemilikan saham Bank Neo juga terus meningkat. Itu ditandai dengan peningkatan harga saham Bank Neo kini senilai Rp1.520 per lembar. Karena itu, Bank Neo optimistis memenuhi syarat OJK tentang kepemilikan modal inti bank digital senilai Rp2 triliun pada akhir 2021, dan Rp3 triliun pada akhir 2022. Per 31 Juni 2021 modal inti Bank Neo tercatat Rp1,18 triliun. Perlu suntikan modal Rp920 miliar agar perusahaan memenuhi syarat OJK minimal modal inti Rp2 triliun pada 2021. ”Akhir tahun ini, Bank Neo mematok modal inti Rp3 triliun,” ucap Tjandra.
Pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) kemarin, Bank Neo mengagendakan pengesahan Akulaku Silvrr Indonesia sebagai pengendali baru perseroan. Namun, pengesahan itu tertunda karena rapat belum mencapai kuorum. Pada rapat itu, dihadiri pemegang saham mewakili 73,47 persen, hanya kurang 1,53 persen. Oleh karena itu, perseroan memutuskan untuk menunda dan akan mengadakan RUPSLB lanjutan maksimal pada awal Oktober 2021. Per 26 Juli 2021 lalu, perseroan telah mendapat izin OJK dengan nomor SR-16/PB.1/2021 perihal Rencana Pengambilalihan Saham Bank Neo oleh Akulaku. (abg)