indoposnews.co.id – Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menggelontorkan dana segar senilai Rp17,17 miliar. Dana taktis tersebut berbentuk 4.353.900 saham atau 4,35 juta lembar pada harga rata-rata beragam. Itu merupakan wujud pelaksanaan tantiem atau insentif kinerja 2020 untuk pemberian remunerasi sesuai POJK 45/POJK.03/2015.
Selain itu, juga untuk pelaksanaan hak atas employee stock ownership program (ESOP) dan Employee Stock Allocation (ESA). Tercatat 15 orang mulai komisaris, dan direksi telah mengeksekusi hak dalam program tersebut. ”Pelaksanaan hak atas program ESOP/ESA diperoleh saat masih berstatus pekerja. Saham ESOP/ESA sebanyak 408.000 lembar pada harga Rp2.240 per saham senilai Rp913.920.000. Tantiem meliputi 3.949.900 lembar pada harga Rp4.117 per saham senila Rp16,26 miliar,” tutur Aestika Oryza Gunarto, Corporate Secretary Bank BRI, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/10).
Baca juga: Serbu, Allo Bank Tetapkan Harga Rights Issue Rp478 per Saham
Berikut secara lengkap transaksi melibatkan 4,35 juta lembar pada harga rata-rata beragam sentirai Rp17,17 miliar. Program ESOP/ESA melibatkan tiga direksi. Pada 12 Oktober 2021, Aman Sukriyanto, berstatus direksi mengeksekusi 138.300 lembar pada harga Rp2.240 per saham sejumlah Rp309,79 juta. Kini, Sukri menggembang 312,054 lembar dari sebelumnya 173,754 lembar.
Lalu, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari, pada 12 Oktober 2021 beli 138.300 lembar pada harga Rp2.240 per saham senilai Rp309,79 juta. Diah, kini sebagai direksi punya saham 248.100 lembar dari sebelumnya 109.800 lembar. Selanjutnya, Arga Mahanana Nugraha, membeli 131.400 lembar pada harga Rp2.240 per saham sejumlah Rp294,33 juta. Arga, sebagai direksi kini mengaveling saham 201.885 lembar dari sebelumnya 70.485 lembar.
Baca juga: Naik 35,32 Persen, per September BTN Bukukan Laba Bersih Rp1,52 Triliun
Selanjutnya, untuk tantiem atau insentif kinerja 2020 untuk pemberian remunerasi sesuai POJK 45/POJK.03/2015. Pada program ini, melibatkan 12 orang mulai komisaris dan direksi perseroan. Catur Budi Harto, direksi, pada 11 Oktober 2021 beli 411.000 lembar pada harga Rp4.117 per saham sejumlah Rp1.692.087.000. Kini punya 815.957 lembar dari sebelumnya 404.957 lembar. Komisaris, Rabin Indrajad Hattari, beli 160.400 lembar pada harga Rp4.117 per saham sejumlah Rp660,36 juta. Kini, Indrajad punya saham 160.400 lembar. Sunarso, sebagai Dirut beli 456.700 lembar pada harga Rp4.117 lembar senilai Rp1.880.233.900. Kini, Sunarso punya saham 1,81 juta lembar dari sebelumnya 1,35 juta lembar.
Hadiyanto, Komisaris beli 184.900 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp761,23 juta. Hadi kini punya 810,700 lembar dari sebelumnya 625.800 lembar. Kartika Wirjoatmodjo, Komisaris beli 178.300 lembar pada harga Rp4.117 per saham senili Rp734,06 juta. Kartika kini punya saham 178.300 lembar. Indra Utoyo direksi beli 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp1.597.807.700. Kini, Indra punya saham 2,51 juta lembar dari sebelumnya 2,12 juta lembar. Direksi, Handayani beli 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp1.597.807.700. Kini, Handayani punya 2,46 Juta lembar dari sebelumnya 2,07 juta lembar.
Baca juga: Susut 13 Persen, Produksi Nikel Vale Indonesia Jadi 48,373 MT
Direksi Supari, borong saham 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham sejumlah Rp1.597.807.700, kini, Supari kuasaı saham 1,92 juta lembar dari sebelumnya 1,53 juta lembar. Direksi, A Solichin Lutfiyanto beli 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp1.597.807.700. Kini, Solichin punya saham 2,62 juta lembar dari sebelumnya 2,23 juta lembar. Direksi, Agus Noorsanto, beli 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp1.597.807.700. Agus, saat ini pegang saham 899.841 lembar dari sebelumnya 511.741 lembar.
Agus Sudiarto, direksi beli pada 11 Oktober 2021 388.100 lembar pada harga Rp4.117 per saham senilai Rp1.597.807.700. Lalu, pada 0 Oktober 2021 beli 800 lembar pada harga Rp4.100 per saham sejumlah Rp3.280.000. Kini, Agus punya saham 751.200 lembar dari sebelumnya 362.300 lembar. Komisaris, Nicolaus T B Harjanto, pada 11 Oktober 2021 beli 184.900 lembar pada harga Rp761,233.300. Lalu, pada 15 Oktober 2021, beli 44.300 lembar pada harga Rp3.661 per saham senili Rp162.182.300. Kini, Nicolaus punya saham 859.161 lembar dari sebelumnya 629.961 lembar. (abg)