indoposnews.co.id – Widodo Makmur Unggas (WMUU) masuk radar pemantauan khusus operator pasar modal indonesia. Pemicunya, harga rata-rata saham di pasar reguler dan/atau pasar reguler periodic call auction kurang dari Rp51 per lembar.
Selain itu, perseroan dalam kondisi likuiditas rendah dengan rata-rata harian nilai kurang dari Rp5 juta, dan volume kurang dari 10 ribu selama 3 bulan terakhir. Oleh karena itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) menambah satu kriteria.
Yaitu, perusahaan asuhan Tumiyana tersebut dalam kondisi dimohonkan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU), pailit, atau pembatalan perdamaian. Menariknya, pada 18 Juli 2024 lalu, Widodo Makmur Perkasa (WMPP) melego 1.424.542.100 helai alias 1,42 miliar lembar.
Baca juga: Melorot 105 Persen, Wilton Makmur Rugi Rp13,56 Miliar
Pelepasan saham setara 11,01 persen itu, dibantu oleh sejumlah sekuritas. Broker terlibat antara lain Samuel Sekuritas Indonesia, Surya Fajar Sekuritas, Maybank Sekuritas, Bank CIMB Niaga (BNGA), dan Bank Mandiri (BMRI) bertindak sebagai bank kustodian.
Menyusul transaksi itu, timbunan saham Widodo Unggas dalam dekapan Widodo Perkasa tersisa 3,93 miliar eksemplar setara dengan porsi kepemilikan 30,39 persen. Mengalami reduksi dari sebelum transaksi dengan tabulasi 5,35 miliar helai alias 41,4 persen.
Dan, sebagian saham yang dilepas Widodo Perkasa ditampung Maybank Sekuritas Indonesia. Maybank Sekuritas mengepul 116.988.900 helai alias 116,98 juta saham Widodo Unggas. Dengan begitu, Maybank Sekuritas mengempit saham Widodo Unggas 1,42 miliar eksemplar alias setara dengan porsi kepemilikan 11,01 persen. Bertambah 0,91 persen dari sebelumnya dengan donasi 1,3 miliar helai alias 10,1 persen. (abg)