indoposnews.co.id – Jababeka (KIJA) sepanjang 2022 mencatat rugi Rp64,03 miliar. Bengkak parah 1.140 persen dari episode sama 2021 sebesar Rp5,16 miliar. Efeknya, rugi per saham dasar menjadi Rp3,12 per helai dari periode sama tahun sebelumnya Rp0,25 per eksemplar.
Penjualan dan pendapatan jasa Rp2,72 triliun, naik 9,2 persen dari periode sama 2021 senilai Rp2,49 triliun. Beban pokok penjualan dan pendapatan jasa Rp1,32 triliun, susut 5 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp1,39 triliun. Laba kotor Rp1,40 triliun, naik 28 persen dari fase sama 2021 sejumlah Rp1,09 triliun.
Baca juga: Performa Ciamik, Tahun Ini Jababeka Proyeksi Marketing Sales Rp2 Triliun
Beban penjualan Rp67,76 miliar naik dari Rp60,08 miliar. Beban umum dan administrasi Rp450 miliar naik dari Rp447 miliar. Pendapatan keuangan Rp44 miliar melesat dari Rp29 miliar. Beban keuangan Rp516 miliar naik dari Rp466 miliar. Pajak final Rp45 miliar naik dari Rp28 miliar. Beban lain-lain bersih Rp315,37 miliar bengkak 1.576 persen dari edisi sama 2021 senilai Rp18,81 miliar.
Laba sebelum manfaat pajak penghasilan Rp48,89 miliar, longsor 51 persen dari periode sama 2021 sejumlah Rp100,33 miliar. Beban pajak penghasilan susut 37 persen menjadi Rp7,91 miliar dari fase sama 2021 senilai Rp12,69 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp40,98 miliar, terpangkas 53 persen dari episode sama 2021 sejumlah Rp87,63 miliar.
Baca juga: Lagi! IDB Kembali Buang 15,17 Juta Saham Kawasan Industri Jababeka
Jumlah ekuitas Rp6,50 triliun, naik tipis dari periode sama 2021 sebesar Rp6,37 triliun. Total liabilitas Rp6,60 triliun, naik dari periode sama 2021 sejumlah Rp5,92 triliun. Jumlah aset Rp13,11 triliun, menanjak 6,6 persen dari episode sama tahun sebelumnya Rp12,29 triliun. (abg)