indoposnews.co.id – PT Trimegah Karya Pratama (UVCR) paruh pertama 2021 mencatat pendapatan Rp383,14 miliar atau meningkat 139 persen dibanding periode sama tahun lalu sekitar Rp160 miliar. Laba bersih meningkat 130 persen menjadi Rp1,42 miliar dari periode sama tahun di kisaran Rp620 juta.
Kinerja pelopor dan aggregator voucher diskon digital terbesar Indonesia dengan platform Ultra Voucher itu, didukung tambahan jumlah customer (pelanggan) secara signifikan. Per Juni 2021 pelanggan mencapai 205 ribu pengguna, meroket 66,66 persen dibanding periode sama tahun lalu 123 ribu pengguna.
Baca juga: Anak Usaha Central Proteina Kantongi Fasilitas Kredit USD76,51 Juta
Performa positif Ulta Voucher itu, seiring pertumbuhan jumlah pelanggan dari sektor bisnis atau B2B korporasi dan reseller, juga dari pengguna aplikasi dan customer e-commerce. B2B berkontribusi 34,23 persen dari total pendapatan, 24,26 persen dari korporasi, dan reseller 9,97 perse. User aplikasi berkontribusi 24,04 persen, dan customer e-commerce 41,73 persen. Peningkatan jumlah customer itu, menandakan bisnis Ultra Voucher dipercaya, dinilai prospektif, dan bermanfaat bagi para pengguna. Karena itu, perseroan terus menjaga kepercayaan tersebut dengan meningkatkan produk, dan layanan. ”Mengedepankan kegiatan bisnis berorientasi pada service and reward sejalan visi perusahaan menjadi The Leading Platform in Reward and Everyday Services,” tutur Direktur Ultra Voucher, Riky Boy Permata, Senin (20/9).
Seiring peningkatan penjualan, Ultra Voucher mendapat insentif berbentuk diskon, dan cashback dari merchant. Efeknya, laba usaha meningkat 246 persen dibanding periode sama tahun lalu. Realisasi performa itu, sesuai proyeksi perseroan sepanjang tahun ini. Perseroan optimistis dengan perolehan dana hasil initial public offering (IPO) pada akhir Juli 2021, sejumlah Rp50 miliar, pendapatan usaha bisa meningkat 195 persen, dan koleksi laba bersih melesat 600 persen akhir 2021 dibanding akhir tahun lalu. Dana hasil IPO itu, digunakan untuk pengembangan produk, fitur baru maupun channel distribusi, dan pemasaran.
Baca juga: Berkat Merger, Indosat Ooredoo Hutchison Kantongi Valuasi USD6 Miliar
Alokasi 36 persen untuk belanja modal, 34 persen untuk beban operasional, dan 30 persen akan digunakan untuk peningkatan modal kerja. ”Proyeksi peningkatan pendapatan usaha seiring lonjakan user Ultra Voucher dari kanal distribusi utama yaitu B2B, e-commerce, direct to retail, dan reseller. Untuk itu Ultra Voucher terus berinovasi, dan aksi korporasi termasuk kerja sama dengan beragam elemen sebagai bagian pengembangan bisnis ke depan,” urai Riky.
Setelah IPO, Ultra Voucher menjadi bagian dari platform mobile banking SimobilPlus Bank Sinarmas (BSIM) telah diunduh lebih dari 1 juta pengguna. Saat ini, juga telah tersedia pada mBCA platform mobile banking, melayani lebih dari 26 juta rekening nasabah. Melalui kerja sama dengan perbankan diharap meningkatkan transaksi mobile banking, dan mendongkrak pengguna Ultra Voucher. Saat ini, Ultra Voucher telah menjalin 300 brand tersebar lebih dari 40 ribu outlet seluruh Indonesia. Jumlah itu, ditarget terus bertambah menjadi 400 merchant sampai akhir 2021. Seiring rencana ekspansi pada tiga bidang yakni produk, market share menjangkau sektor UMKM, dan perluasan bisnis hingga ASEAN. (abg)