indoposnews.co.id – PT Indosat Ooredoo (ISAT) resmi merger dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I). Kini, keduanya berada di bawah panji usaha bertitel PT Indosat Ooredoo Hutchison. Nah, pemegang saham yang tidak setuju penggabungan usaha tidak perlu khawatir. Perusahaan telah menyiapkan standby buyer alias pembeli siaga untuk menyerap saham para pemegang saham yang tidak sejalan dengan merger tersebut. Tawarannya tidak main-main. Ya, per saham dibanderol Rp5.247 per lembar.
Pembeli siaga itu siapa? Skapa lagi kalu bukan Ooredoo Asia Pte Ltd (HoldCo). Ya, nanti setiap pemegang saham Indosat yang memberikan suara tidak menyetujui merger, diberikan kesempatan untuk menjual saham-saham kepada HoldCo. Sekadar informasi, saat ini HoldCo, merupakan anak usaha Ooredoo South East Asia. HoldCo juga pemegang 65 persen saham, dan pengendali tunggal Indosat. Nanti, setelah peleburan rampung akan kembali dinamai Ooredoo Hutchison Asia Pte Ltd.
Baca juga: Pengesahan Akulaku sebagai Pengendali Bank Neo Molor, Ini Pemicunya
”Para pemegang saham Indosat memenuhi syarat untuk meminta agar saham-saham dibeli HoldCo yaitu dengan nama terdaftar dalam daftar pemegang saham Indosat pada 30 Oktober 2021, merupakan satu hari kerja sebelum panggilan RUPSLB Indosat, dan yang memberikan suara untuk tidak menyetujui penggabungan usaha pada RUPSLB Indosat yang menyetujui penggabungan usaha,” tulis Manajemen Indosat kepada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Senin (20/9).
Tanggal efektif penggabungan yaitu 1 Desember 2021, kecuali ditangguhkan oleh Indosat karena keterlambatan izin OJK atau persetujuan peraturan lainnya. Penggabungan usaha antara Indosat dan H3I merupakan penggabungan dua perseroan terbatas, untuk membentuk perusahaan penerima penggabungan yang menimbulkan efisiensi operasional, efisiensi ekonomi, dan pengurangan biaya,” ulas Manajemen Indosat. Untuk RUPSLB Indosat diperkirakan akan digelar pada 22 November 2021. Semantara, jangka waktu pembelian kembali saham bagi pemegang saham yang berhak yang berniat untuk menjual saham Indosat miliknya pada 2-16 Desember 2021.
Baca juga: Market Demam, IHSG Berdamai dengan Koreksi
HoldCo, Ooredoo South East Asia dan CK Hutchison Indonesia tidak bermaksud, menghapuskan pencatatan saham-saham dari BEI. Namun, karena penjualan saham-saham Indosat oleh para pemegang saham penjual kepada HoldCo, kepemilikan saham dari para pemegang saham publik di perusahaan penerima penggabungan menjadi kurang dari batas ditetapkan OJK atau BEI, berdasar hukum, dan peraturan perundang-undangan berlaku untuk menjaga pencatatan saham perusahaan penerima penggabungan di BEI, perusahaan penerima penggabungan dan/atau HoldCo harus melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kepemilikan saham dari para pemegang saham publik hingga ke batas dipersyaratkan sebagaimana ditetapkan OJK atau BEI, dan harus mempertahankan posisi Indosat sebagai perusahaan publik yang saham-sahamnya tercatat di BEI sesuai peraturan perundang-undangan berlaku, tapi hanya jika CK Hutchison Indonesia (sebagai pengendali baru) tidak diwajibkan mengumumkan, dan melakukan suatu penawaran tender wajib sebagai akibat dari penggabungan usaha. (abg)