indoposnews.co.id – Sri Rejeki alias Sritex (SRIL) sepanjang 2022 masih rugi USD395,56 juta. Susut 63 persen dari episode sama tahun sebelumnya boncos USD1,07 miliar. So, rugi per saham dasar turun menjadi USD0,0193 daripada edisi sama 2021 sebesar USD0,0525.
Penjualan bersih USD524,56 juta, longsor 38 persen dari edisi sama tahun lalu senilai USD847,52 juta. Beban pokok penjualan USD791,08 juta, turun 34 persen dari fase sama tahun lalu USD1,21 miliar. Rugi kotor USD266,52 juta, susut 27 persen dari episode sama tahun sebelumnya sebesar USD369,74 juta.
Baca juga: Keuangan Defisit Makin Menumpuk, Sritex Menanggung Rugi USD147,76 Juta
Beban penjualan USD43,22 juta, bengkak dari USD39,45 juta. Beban umum dan administrasi USD39,23 juta, turun dari USD46,13 juta. Keuntungan selisih kurs USD1,5 juta dari tekor USD4,6 juta. Cadangan kerugian penurunan nilai piutang USD13,68 juta, turun dari USD43,71 juta. Pemulihan cadangan penurunan niali USD44,91 juta dari nihil. Cadangan kerugian penurunan nilai persediaan USD1,08 juta, turun dari USD475 juta.
Pendapatan lain atas penjualan persediaan USD609 ribu dari nihil. Keuntungan penjualan aset tetap USD607 turun dari USD4,56 ribu. Kerugian penghapusan aset tetap nihil dari USD212 ribu. Kerugian penurunan nilai aset tetap nihil dari USD85 juta. Pendapatan operasi lainnya bersih USD41 juta dari USD968 ribu. Rugi dari operasi USD274,81 juta, berkurang dari USD1,06 miliar.
Baca juga: Sritex Bisa Bernapas Lega, Tengok Penyebabnya
Pendapatan keuangan USD32 ribu turun dari USD666 ribu. Beban keuangan USD21,70 juta, susut dari USD116,24 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan USD296,48 juta, susut dari USD1,17 miliar. Beban pajak penghasilan USD99,07 juta, turun dari USD104,67 juta. Rugi tahun berjalan USD395,56 juta, turun dari USD1,07 miliar.
Defisiensi modal USD781,01 juta, bengkak dari akhir 2021 sebesar USD389,44 juta. Defisit 987,22 juta, bengkak dari akhir tahun sebelumnya USD591,66 juta. Jumlah liabilitas USD1,54 miliar, turun dari akhir 2021 senilai USD1,62 miliar. Jumlah aset USD764,55 juta, turun dari episode sama akhir 2021 sebesar USD1,23 miliar. (abg)